Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Halmahera, Jokowi Bagikan 4.129 Kartu Indonesia Sehat

Kompas.com - 08/05/2017, 13:34 WIB
Yamin Abdul Hasan

Penulis

TERNATE,KOMPAS.com - Presiden RI Joko Widodo bersama ibu Negara Iriana Joko Widodo yang tiba di Ternate, Senin (8/5/2017) siang, langsung menuju ke Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara.

Di Halmahera Tengah, Presiden Jokowi meresmikan Pelabuhan Laut Tepeleo di Kecamatan Patani Utara dilanjutkan dengan pembagian 4.129 Kartu Indonesia Sehat Penerima Bantuan Iuran (KIS-PBI) kepada masyarakat kurang mampu.

Penyerahan KIS-PBI secara langsung oleh Presiden tersebut merupakan wujud atensi pemerintah yang besar untuk memastikan seluruh warga negara ter-cover program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

“Wilayah Indonesia itu sangat luas. Semua warga negara Indonesia, termasuk WNA yang tinggal minimal enam bulan di Indonesia, berhak menikmati jaminan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan BPJS Kesehatan," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris saat mendampingi Presiden Jokowi membagikan KIS di Kecamatan Patani Utara, Kabupaten Halmahera Tengah.

"Untuk itu, kami berharap persebaran informasi tentang JKN-KIS juga sampai secara merata di seluruh pelosok Indonesia, bukan hanya di wilayah yang dekat dengan pusat pemerintahan saja. Wilayah-wilayah pedalaman dan terluar pun harus terinfo dengan baik agar masyarakatnya paham prosedur pelayanan kesehatan,” tambah dia.

Baca juga: Presiden Direncanakan Hadiri Lomba Memancing di Ternate

Pada kesempatan itu, turut hadir Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, dan Sekertaris Kabinet Pramono Anung.

KIS yang diterbitkan oleh BPJS Kesehatan terbagi menjadi dua jenis kepesertaan. Pertama, kelompok masyarakat yang wajib mendaftar dan membayar iuran, baik membayar sendiri (mandiri), ataupun berkontribusi bersama pemberi kerjanya (segmen buruh atau pekerja).

Kedua, kelompok masyarakat miskin dan tidak mampu yang didaftarkan oleh pemerintah dan iurannya dibayari oleh pemerintah (segmen Penerima Bantuan iuran atau PBI).

Menurut Fachmi, tahun 2017 ini menjadi titik krusial dalam menjaga kesinambungan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Berbagai langkah dilakukan BPJS Kesehatan agar program JKN-KIS dapat terus berjalan berkesinambungan, di antaranya melalui percepatan cakupan peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) dan peningkatan kolektabilitas iuran peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau lebih dikenal dengan peserta mandiri.

Hingga 28 April 2017 kata Fachmi, jumlah peserta JKN-KIS telah mencapai 176.931.515 jiwa. BPJS Kesehatan juga telah bekerja sama dengan 20.755 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang terdiri atas 9.825 puskesmas, 5.268 klinik pratama, 4.504 dokter prakter perorangan, 1.143 dokter gigi, dan 15 RS tipe D pratama.

“Selain itu, BPJS Kesehatan juta telah bermitra dengan 5.320 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang terdiri atas 1.961 rumah sakit, 167 klinik utama, 2.208 apotek, dan 984 optik yang tersebar di seluruh Indonesia,” kata Fachmi lagi.

Baca juga: Kata Jokowi, Harga Barang di Indonesia Timur Turun 20-25 Persen

Kompas TV Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Kunjungi Kalimantan Selatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com