KEDIRI, KOMPAS.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan Kemensos menyiapkan santunan kematian untuk korban tewas akibat bencana longsor yang terjadi di Ponorogo, Jawa Timur.
"Masing-masing ada santunan kematian sebesar Rp 15 juta," ujar Khofifah Indar Parawansa di sela menghadiri Harlah Muslimat NU ke-71 di GOR Jayabaya Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (2/4/2017).
Adapun, bantuan itu akan diberikan kepada keluarga, khususnya ahli waris korban. Penyerahan akan dilakukan setelah korban tewas itu berhasil diidentifikasi identitasnya.
Selain santunan kematian, Kemensos juga telah memberikan bantuan senilai Rp 1,5 miliar dalam penanganan bencana itu. Bantuan itu dalam bentuk logistik, baik sandang maupun pangan bagi para korban.
Upaya penanganan pascabencana, yakni relokasi juga tengah menjadi opsi. Relokasi itu, menurut Khofifah, menjadi solusi demi keamanan warga itu sendiri.
Sebab, wilayah yang terjadi longsor mengindikasikan kondisi tanah dalam keadaan labil. Kondisi itu jika dipaksakan sebagai kawasan tempat tinggal, menurut dia akan membahayakan jiwa masyarakat.
Sedangkan soal lahan relokasi, saat ini masih dalam pembahasan oleh bupati.
"Nanti bupati yang akan menyiapkan lahannya," ujar Khofifah Indar Parawansa.
(Baca juga: Mensos Sebut 98 Persen Warga Korban Longsor Ponorogo Ingin Direlokasi)
Bencana longsor terjadi di Dukuh Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorgo, Sabtu (1/4/2014).
Hingga saat ini, BNPB menyebut ada dua korban meninggal dunia. Sedangkan 26 orang saat ini masih hilang dan diduga masih tertimbun.
(Baca: Dua Korban Longsor Ponorogo Meninggal, 26 Diduga Masih Tertimbun)