Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Bima, 2.500 Orang Mengungsi

Kompas.com - 27/03/2017, 07:57 WIB
Syarifudin

Penulis

BIMA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bima mencatat, jumlah pengungsi akibat luapan banjir Minggu (26/3/2017) malam mencapai 2.500 jiwa yang terkonsentrasi di 15 titik. Seperti masjid, kantor wali kota dan sejumlah titik lain.

Pelaksana Tugas Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Bima, Syahrial Nuryadin menyebutkan, seluruh wilayah di Kota Bima yang terdiri dari lima kecamatan terdampak banjir.

Hingga pukul 24.00 Wita, tercatat 22 kelurahan terdampak banjir, yaitu di Kecamatan Rasanae Timur meliputi Kelurahan Kumbe, Dodu, Nungga, Kodo. Lalu di Kecamatan Raba meliputi  Penaraga, Kendo, Ntobo. Sementara di Kecamatan Mpunda meliputi Kelurahan Penatoi, Lewirato, Sadia, Mande, Manggemaci, Monggonao, Panggi, Matakando.

Kelurahan terdampak banjir di Kecamatan Rasanae Barat meliputi Tanjung, Paruga, Dara, Sarae, Pane, Nae. Sementara di Kecamatan Asakota hanya satu kelurahan yang terkena banjir, yaitu Melayu.

Baca juga: Korban Banjir Bandang Bima Alami Kedinginan dan Kelaparan

Sementara korban luapan banjir di Kota Bima tersebar di 15 titik titik pengungsian. Di antaranya, Masjid Sultan Salahudin Paruga, Masjid Baitul Hamid Penaraga, Masjid Nurul Mubin Penaraga, Masjid Istiqomah Penatoi, kantor wali kota, Masjid Lewirato, kantor KPPN Bima, RS PKU Muhammadiyah, dan SMPN 13 Tanjung.

Pengungsi juga tinggal di Masjid Al Muwahidin Pane, Toko Bolly Monggonao, gunung Raja Dara, jalan baru Tanjung, Masjid Baitul Maqdis Tanjung, kantor FIF Nae dan Paruga Nae Manggemaci.

Syahrial menjelaskan, berbagai upaya tanggap darurat yang dilakukan Pemerintah Kota Bima terus dilakukan, termasuk dengan menyalurkan logistik untuk korban banjir.

"Semalam ada 1.500 nasi bungkus bersama air minum kita salurkan ke pengungsi. Sementara upaya evakuasi masyarakat terdampak terus dilakukan," kata Syahrial kepada wartawan, Senin (27/3/2017).

Ia menyebutkan, penyebab banjir adalah curah hujan di hulu dengan intensitas lebat, sehingga Sungai Padolo dan Sungai Salo meluap ke permukiman dan areal persawahan dengan ketinggian mencapai 50 sampai 75 sentimeter.

"Alhamdulillah, saat ini sebagian besar genangan air di wilayah terdampak sudah berangsur surut,” jelasnya.

Baca juga: Tak Hanya di Kota, Banjir Juga Terjadi di Kabupaten Bima

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com