Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Dianiaya Suami, Seorang Wartawati Meninggal Dunia

Kompas.com - 17/03/2017, 23:18 WIB
Erna Dwi Lidiawati

Penulis

PALU, KOMPAS.com - MYA (34), seorang wartawati di Palu, meninggal dunia (17/3/2017). Dia diduga menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). 

Adik kandung korban, Sy (30) mengatakan, sebelum tewas ia mendengar kakaknya cekcong dengan suaminya, Johanes (35). Lalu dia pun menghampiri kamar kos korban yang berada persis di dekat kosannya di Jalan Tanjung Satu, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu.

"Saya sempat mengingatkan mereka untuk tidak ribut, karena sudah tengah malam. Tidak enak didengar tetangga. Setelah itu saya meninggalkan mereka berdua," ujar Sy, Jumat (17/3/2017).

Setelah meninggalkan tempat kos kakaknya, Sy tidak mengetahui lagi apa yang terjadi. Ia pun tidak curiga ketika Jumat pagi kamar kos kakaknya masih terkunci.

"Ketika siang saya pulang kerja, saya melihat kamar kos kakakku masih terkunci. Tapi perasaan saya sudah tidak enak, akhirnya saya buka kosnya dengan menggunakan obeng,” tuturnya.

Begitu dibuka, Sy melihat MYA terbaring di tempat tidurnya dengan mengenakan selimut. Namun saat dibangunkan, kakaknya tak kunjung membuka mata dan menggerakan tubuhnya.

Karena bingung, Sy dan adik laki-lakinya membawa MYA ke RS Bala Keselamatan di Jalan Woodwar.

“Karena panik, saya dan adik saya membawa kakak ke rumah sakit dengan mengendarai sepeda motor, untuk diperiksa. Tapi ternyata kakak saya sudah pergi menghadap Tuhan,” ucapnya.

Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari kepolisian terkait kasus ini. Namun diduga MYA tewas karena dianiaya suaminya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com