Tak Ada Penerbangan, Jenazah TKI Ini Disemayamkan 2 Hari di Kupang

KUPANG, KOMPAS.com - Jenazah Mathilde Noo, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Nakuramba, Kecamatan Ende, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang meninggal di Teluk Intan Batu 7 Malaysia akibat serangan jantung tiba di Kupang, Jumat (17/3/2017).

Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Balai Pelayanan Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Siwa mengatakan, jenazah Mathilde tiba di Bandara El Tari Kupang pada pukul 12.50 Wita.

“Jenazah Mathilde diterbangkan menggunakan pesawat Garuda Indonesia, dengan nomor penerbangan GA 438. Tadi yang jemput di bandara saya dan dua orang staf,” ujar Siwa kepada Kompas.com, Jumat (17/3/2017).

Siwa menjelaskan, setelah jenazah Mathilde tiba di Kupang, selanjutnya dibawa ke RSU WZ Johannes Kupang dan disemayamkan hingga Minggu (19/3/2017) lusa nanti.

“Jenazah tidak langsung diberangkatkan ke kampung halamannya karena jadwal penerbangannya hari Minggu menggunakan pesawat NAM Air tujuan Maumere,” jelasnya.

Siwa mengaku akan mengurus keberangkatan jenazah Mathilde ke Kabupaten Ende melewati Bandara Maumere, Kabupaten Sikka. “Setelah tiba di Maumere, selanjutnya perjalanan darat menuju Ende. Nanti jenazah diantar petugas kami di P4TKI Maumere. Semua biaya dari Kupang sampai di Ende kami yang siapkan,”ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Mathilde meninggal dunia akibat serangan jantung pada Rabu (8/3/2017) lalu di tempat kerjanya. Menurut Siwa, dari hasil pengecekan, Mathilde berangkat ke Malaysia secara illegal, sehingga namanya tidak terdata di BP3TKI.

“Saya diberitahu oleh Koalisi Insan Peduli Migran Perantau tentang kematian tersebut dan saya langsung sampaikan kepada pihak KBRI Kuala Lumpur dan telah ditindaklanjuti. Data yang diberikan oleh pihak KBRI Kuala Lumpur, dia (Mathilde) meninggal karena serangan jantung,” tuturnya.

(baca juga: Kena Serangan Jantung, TKI Ilegal Asal NTT Meninggal di Malaysia)