Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun PLTS di 20 Desa Terluar, Maluku Anggarkan Rp 3,2 Miliar

Kompas.com - 15/03/2017, 22:58 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON,KOMPAS.com - Anggaran pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di 20 desa kawasan perbatasan Maluku mencapai Rp 3,2 miliar. Dana tersebut akan diambil dari APBD Maluku tahun 2017. 

"Ini upaya Pemerintah Daerah Provinsi Maluku untuk terus melakukan berbagai upaya guna mengatasi persoalan listrik yang ada di Maluku,” ujar Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Maluku, Martha Nanlohy, di Seram Bagian Barat (SBB), Rabu (15/3/2017).

Martha menjelaskan, hingga kini masih ada desa yang belum teraliri listrik, terutama di kawasan perbatasan dan terluar. Contohnya, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Maluku Tenggara Barat (MTB), dan Kepulauan Aru.

 

Di tempat-tempat tersebut, prioritas utama pemasangan listrik adalah rumah ibadah serta masyarakat yang sangat membutuhkan.

Selain program 20 desa terluar, sebanyak 12 desa di Maluku masuk dalam program pemerintah pusat yakni 2.500 desa di Indonesia yang akan teraliri listrik.

Tak hanya itu, Kecamatan Toyando, Kota Tual, meminta bantuan agar enam desa dialiri listrik. Sebab dari enam desa di kecamatan tersebut, baru dua desa yang teraliri listrik.

Karenanya ia berharap ada bantuan dari Gubernur Maluku Said Assagaff untuk menganggarkannya dalam APBD-Perubahan.

Menanggapi permintaan tersebut, Said mengungkapkan, untuk APBD-P biasanya diperuntukan untuk anggaran di seketariat dan DPRD. “Jangan minta-minta di perubahan, karena tidak ada uang. Kalau ada pasti diberikan,” pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com