Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Jawa Tondano Merajut Silaturahim dalam Bingkai Budaya

Kompas.com - 28/02/2017, 16:44 WIB
Rosyid A Azhar

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com - Masyarakat Jawa Tondano (Jaton) seluruh Indonesia menggelar Festifal Budaya dan Seni di Desa Yosonegoro Kabupaten Gorontalo, 1-4 Maret 2017.

Berbagai kesenian masyarakat Jaton akan ditampilkan di desa ini, antara lain hadrah tradisional, hadrah kreasi, shalawat jawa, dames, dan pidato bahasa Jaton.

"Masyarakat Jaton dari berbagai daerah di Indonesia akan datang. Selain menggelar lomba kesenian, ini juga ajang silaturahim," kata Syahril Jafaara dari kalangan Jaton, Selasa (28/2/2017).

Jawa Tondano adalah masyarakat keturunan Kiai Mojo dan pengikutnya yang dibuang oleh Belanda ke Tondano, Minahasa, setelah Perang Jawa berakhir pada 1830.

Para pengikut Kiai Mojo, yang semua laki-laki, ini kemudian menikah dengan gadis Tonsea dan Tondano. Keturunan mereka inilah yang disebut suku Jawa Tondano.

Masyarakat Jaton di Gorontalo kali pertama datang pada awal 1901 ketika Amal Mojo, seorang guru asal Jaton, mengajar di sekolah di Limboto.

Bersama 15 keluarga asal Kampung Jawa di Tondano, mereka mengembangkan desa Yosonegoro.

"Tema festival kali ini adalah peduli tradisi dengan salawat, merajut silaturahmi dalam bingkai budaya," kata Syahril. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com