Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Ambruk di Cirebon, Siswa 2 Kelas Belajar dalam Satu Ruang

Kompas.com - 21/02/2017, 15:32 WIB
Muhamad Syahri Romdhon

Penulis

CIREBON, KOMPAS.com — Semangat para siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Babakan Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, tidak hilang meski mereka harus bersekolah dengan kondisi terbatas.

Setiap hari, mereka terus belajar menulis angka, berhitung, membaca bahasa Cirebon, hingga menggambar.

Mereka tetap ceria, meski setiap hari harus duduk berdekatan dalam kelas yang dipakai bersama-sama dengan siswa dari kelas lain.

Siswa-siswa dari dua kelas harus melaksanakan kegiatan belajar dalam satu ruangan yang hanya terpisah sekat tripleks.

Kondisi itu dialami 109 siswa sekolah tersebut sejak satu bulan lalu. Siswa kelas III dan IV masing-masing berjumlah 18 orang. Mereka bersama-sama belajar dalam satu ruangan.

Guru mereka duduk di tiap-tiap pojok kelas karena ruang sangat terbatas.

Muhamad Ismail Soleh, siswa kelas IV yang sedang belajar bahasa Cirebon, mengatakan kurang bisa berkonsentrasi karena kondisi kelas ramai. Siswa kelas III kerap kali berisik, terlebih saat mata pelajaran berhitung dan membaca.

"Kelas digabung enggak enak. Enggak konsen, kelas yang di pinggir nih berisik saja. Terus sempit, sumpek. Penginnya kayak tadi-tadi, penginnya luas," kata Mail, panggilannya.

Dia berharap kelas segera diperbaiki sehingga mereka bisa belajar secara normal kembali.

Siswa kelas I yang berjumlah 16 orang dan kelas II dengan 18 orang juga bernasib sama. Bahkan, mereka terpaksa mengungsi ke kelas madrasah yang terletak di samping sekolah.

Adapun siswa kelas V yang berjumlah 15 orang dan siswa kelas VI yang berjumlah 24 orang belajar di kelas masing-masing.

Meski dalam kondisi terbatas, bocah-bocah itu tetap belajar dan semangat berangkat ke sekolah setiap hari. 

Hal ini mereka alami sejak musibah menimpa sejumlah bangunan sekolah awal tahun ini. Atap ruang kelas V ambruk total karena sudah rapuh. Kayu penyangga atap serta genting ambruk menimpa meja dan kursi belajar.

Adapun ruang kelas I, ruang guru, dan perpustakaan nyaris roboh. Kayu penyangga genting ketiga ruangan itu rata-rata sudah habis dimakan rayap.

Kepala SDN 2 Ciwaringin Abdul Rosad terpaksa memindahkan semua siswa yang belajar di kedua ruang dan melarang aktivitas para murid dan guru di dua ruang lainnya.

Sekolah tersebut memiliki tujuh ruang. Empat ruang rusak, dua ruang dipakai untuk kelas, serta satu lagi untuk guru dan administrasi.

"Yang digabung kelas III dengan IV, dan kelas I dengan II. Ini terpaksa karena tidak ada lagi ruangan. Sebagian juga terpaksa saya ungsikan ke madrasah yang berada di samping SD kami," kata Rosad.

Ia sudah melaporkan kondisi tersebut kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon. Mereka merespons, tetapi belum dapat memastikan kapan perbaikan akan dilaksanakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com