Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Gadungan Ditangkap Polisi di Kupang

Kompas.com - 19/02/2017, 19:56 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Kupang Kota, Nusa Tenggara Timur (NTT), menangkap Petrus Rubala alias Ado (35), seorang pria yang mengaku dokter ahli penyakit saraf di salah satu rumah sakit swasta di Kota Kupang.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Kupang Kota Ajun Komisaris Polisi Lalu Musti Ali mengatakan, Petrus ditangkap setelah dilaporkan oleh warga karena nekat mengobati pasien bernama Hatsar Henuk (47) dengan cara memasukkan selang melalui hidung.

Peristiwa itu terjadi ketika warga Kota Kupang, Agnes Rumince Ndaumanu, bertemu dengan Petrus di rumah sakit umum setempat setelah dikenalkan oleh seorang warga lainnya, Mia Henuk.

Kepada Agnes, Mia memperkenalkan kalau Petrus adalah dokter spesialis saraf di salah satu rumah sakit di Kota Kupang.

"Setelah itu pelapor menanyakan kepada terlapor (Petrus), sang dokter gadungan ini, kenapa terlapor tidak menerima pasien di tempat praktiknya. Terlapor mengatakan bahwa ia merasa prihatin dengan penderita stroke," jelas Ali kepada Kompas.com, Minggu (19/2/2017).

Pelapor langsung percaya pada terlapor dan meminta nomor telepon genggam Petrus.

Setelah pulang dari rumah sakit, Agnes kemudian mendatangi saudarinya, Aplonia Ndaumanu. Suami Aplonia bernama Hatsar Henuk sedang sakit stroke.

Kepada Aplonia, Agnes menceritakan tentang keberadaan "dokter ahli" yang berniat membantu mereka.

Pada Jumat (17/2/2017) sekitar pukul 18.30 Wita, Aplonia menghubungi Petrus untuk datang ke rumahnya dan mengobati suaminya.

Petrus datang dan tanpa banyak bicara langsung melakukan pengobatan dengan cara memeriksa tensi darah.

Ia juga menusukkan jarum ke badan Hatsar serta memasukkan selang ke hidung sehingga Hatsar pun tertidur.

Setelah melakukan "pengobatan", Petrus meminta uang jasa pengobatan sebesar Rp 2,5 juta. Akan tetapi permintaan itu tidak diberikan oleh keluarga Hatsar Henuk.

Keesokan harinya, Petrus datang lagi untuk melakukan pengobatan. Saat itu kondisi Hatsar tidak mengalami perubahan sehingga keluarga Hatsar curiga dan akhirnya lapor polisi.

"Atas dasar info itu kita kemudian mengamankan terlapor dan dari hasil pemeriksaan sementara diketahui bahwa memang benar terlapor bukan dokter. Pekerjaannya adalah wiraswasta," kata Ali.

Ia mengatakan bahwa selama ini terlapor mengaku sebagai dokter spesialis saraf di RS Siloam Kupang. Saat ini terlapor sedang dalam pemeriksaan untuk pengembangan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com