Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Longsor di Jalur Trenggalek-Ponorogo Diinvestigasi

Kompas.com - 02/02/2017, 14:52 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Trenggalek melakukan investigasi terhadap bencana longsor yang terjadi di ruas jalur Trenggalek menuju Ponorogo. Investigasi melibatkan pakar geologi dan persatuan insinyur.

Bupati Trenggalek Emil Elistyanto Dardak mengatakan, investigasi dilakukan dengan memetakan jenis-jenis bebatuan, kelerengan, curah hujan, jenis dan tanah, serta beberapa faktor lain seperti faktor ekonomi dan sosial masyarakat.

Hasil investigasi, lanjut dia, akan ditindaklanjuti dan dibahas oleh Persatuan Insinyur Indonesia (PII) dan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI).

"Secara teori, pananganan paling tepat serta teknologi apa yang paling tepat akan dirumuskan oleh mereka," katanya di Surabaya, Kamis (2/2/2017).

Berdasarkan indikasi awal, lanjut Emil, longsor di kawasan Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek itu disebabkan karena di atas bukit terdapat areal persawahan padi dengan pola tanam padi basah sehingga perlu genangan air yang banyak.

"Genangan air dari sawah inilah yang menjadikan tanah di bawahnya ikut basah dan terjadi longsor," tuturnya.

Secara umum, kabupaten di selatan Jawa Timur itu memang kerap terjadi longsor karena kondisi tanahnya yang dipenuhi lereng pegunungan. Longsor di jalur Trenggalek-Ponorogo bahkan menutup akses jalan nasional yang menghubungkan dua daerah tersebut.

November 2016 lalu, longsor bahkan terjadi hingga dua kali dalam sepekan. Longsor tersebut mengakibatkan macetnya jalan di jalur tersebut hingga berjam-jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com