PAREPARE, KOMPAS.com - Pt, siswi SDN 30 Kota Parepare, Sulawesi Selatan, yang dirantai oleh neneknya, Ba (70), akhirnya akan diobati secara medis.
Menurut dokter, Pt akan mendapatkan perawatan dan dibawa ke pisikiater.
Dengan diantar oleh Lurah Lapadde Ardianysah dan Camat Ujung Yunus Nonci, dokter Puskesmas Lapadde dr Nurhidaya Majid memeriksa kondisi kesehatan Pt.
"Setelah diperiksa, dia (Pt) dalam kondisi yang baik, kami juga memberikan obat. Setelah itu, nantinya kami akan membawa Putri ke psikiater," jelas dr Nurhidaya, Jumat (20/01/2017).
Ardiansyah berjanji akan kembali menyekolahkan Pt ke sekolah semula karena jaraknya dekat dari rumah, hanya 100 meter.
"Untuk perlengkapan sekolah, seperti buku dan peralatan sekolah lainnya (sudah disiapkan). Kita juga telah memanggil kepala sekolah setempat agar Putri bisa kembali bersekolah," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Pt diikat dengan rantai besi dan kemudian digembok oleh Ba, neneknya.
Hal itu dilakukan sang nenek saat meninggalkan rumah untuk mencari sesuap nasi sebagai buruh cuci pakaian.
“Dia (Pt) diikat dengan rantai besi yang cukup besar, diikat di sebuah tiang kayu rumah panggung dalam kamarnya, agat tidak pergi bermain jauh, hingga saya tak kesulitan mencari jika pulang dari bekerja karena. Putri kerap pergi jauh jika ditinggalkan seorang diri,” sebut Badong di rumahnya, Jumat (20/1/2017).
Baca juga: "Jika Jadi Dokter, Saya Akan Mengobati Warga secara Gratis..."
Pt hanya tinggal bersama neneknya, Ba (70), di Jalan Lasiming, Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung, yang jaraknya tak jauh dari rumah jabatan Wali Kota Parepare, Taufan Pawe.
Ketua RW Lasiming, Muhammadiya mengatakan, sudah tiga bulan terakhir ini Putri tidak bersekolah. Selain alasan ekonomi, Putri juga kerap menganggu teman temannya jika masuk sekolah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.