Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jika Jadi Dokter, Saya Akan Mengobati Warga secara Gratis..."

Kompas.com - 20/01/2017, 11:32 WIB
Suddin Syamsuddin

Penulis

PAREPARE, KOMPAS.com – Sungguh miris kondisi yang dialami oleh Pt, pelajar kelas V Sekolah Dasar Negeri (SDN) 30 Kota Parepare, Sulawesi Selatan. Pt diikat dengan rantai besi dan kemudian digembok oleh Badong, neneknya.

Hal itu dilakukan sang nenek saat meninggalkan rumah, untuk mencari sesuap nasi sebagai buruh cuci pakaian.

“Pt diikat dengan rantai besi yang cukup besar, diikat di sebuah tiang kayu rumah panggung dalam kamarnya, agat tidak pergi bermain jauh, hingga saya tak kesulitan mencari jika pulang dari bekerja karena. Pt kerap pergi jauh jika ditinggalkan seorang diri,” sebut Badong di rumahnya, Jumat (20/1/2017).

Pt hanya tinggal bersama neneknya, Ba (70), di Jalan Lasiming, Kelurahan Lapadde, Kecamatan Ujung, yang jaraknya tak jauh dari rumah jabatan Wali Kota Parepare, Taufan Pawe.

Ketua RW Lasiming, Muhammadiya mengatakan, sudah tiga bulan terakhir ini Pt tidak bersekolah. Selain alasan ekonomi, Pt juga kerap menganggu teman temannya jika masuk sekolah.

Sementara itu, Lurah Lappade Ardiyansah dan Camat Ujung Yunus Nonci, langsung mendatangi rumah Pt begitu mengetahui informasi tersebut. Keduanya mengaku terharu melihat keadaan  Pt.

“Mendengar hal ini, kami langsung ke rumah Pt, dan kemudian memanggil dokter untuk memeriksa kondisi dia (Pt),"  ucap Ardiansyah.

Pihaknya pun membantu untuk merenovasi rumah nenek Ba. "Lihat rumahnya sengnya baru. Itu berkat bantuan bedah rumah yang kami berikan beberapa bulan lalu,“ sebutnya.

Adapun Pt saat ditanya, dengan tanggap menjawab pertanyaan dari keduanya. Pt menuturkan, dirinya sangat ingin sekali kembali bersekolah.

“Saya ingin jadi biduan dan seorang dokter. Jika kelak saya menjadi dokter saya akan mengobati warga yang mengalami sakit secara gratis," ucap Pt, sambil tersenyum. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com