Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

120 Hari Ditahan Polisi, Dimas Kanjeng Dilimpahkan ke Kejaksaan

Kompas.com - 19/01/2017, 09:52 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Pemimpin Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Kamis (19/1/2017). Sejak diamankan 22 September 2016 lalu, dia ditahan selama 120 hari di Mapolda Jatim.

Dimas Kanjeng dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur bersama barang bukti kasusnya karena berkas perkaranya dinyatakan sempurna atau P21 oleh kejaksaan.

"Dua berkas perkara sekaligus hari ini kami limpahkan. Selain perkara penipuan, juga perkara pembunuhan," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera.

Dikirim ke Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Dimas Kanjeng yang mengenakan baju tahanan berwarna kuning tua dikawal sejumlah personel polisi.

Berkas perkara dan barang buktinya diangkut dengan dua mobil polisi. Dimas Kanjeng menolak berkomentar banyak saat ditanya wartawan. Dia hanya melambaikan tangan dan mengatakan akan membuktikan kasusnya di pengadilan.

"Nanti saja dibuktikan di pengadilan," kata Dimas Kanjeng.

Dimas Kanjeng diamankan paksa dari padepokannya di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada 22 September 2016, setelah beberapa kali mangkir diperiksa dalam kasus pembunuhan anak buahnya.

Saat penahanan di Mapolda Jatim, dia juga diperiksa dalam kasus penipuan atas sejumlah laporan yang masuk.

Korbannya mengaku mengalami kerugian hingga miliaran rupiah. Modus penipuan yang dilakukan dengan modus penggandaan uang.

Baca: 19 Laporan Korban Dimas Kanjeng, Kerugian Rp 9 Miliar

Kompas TV Sidang Pembunuhan Pengikut Dimas Kanjeng Hadirkan 3 Saksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com