Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benahi Jalur Pedestrian, Ridwan Kamil Ingin Hidupkan Jalan Sudirman

Kompas.com - 19/12/2016, 09:35 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Pemerintah Kota Bandung berniat menghidupkan kembali potensi ekonomi di Jalan Sudirman.

Salah satu caranya dengan mempercantik kawasan pedestrian seperti di kawasan pusat belanja Jalan RE Martadinata (Riau).

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan, Jalan Sudirman adalah salah satu jalan bersejarah di Bandung. Kawasan itu punya potensi ekonomi tinggi sebagai salah satu pusat perniagaan di Bandung. Namun, seiring bertambahnya lokasi niaga baru, kawasan tersebut perlahan mulai sepi.

"Jenderal Sudirman itu kawasan ekonomi yang mati, malam kan sepi. Padahal, itu jalan istimewa pada zamannya. Kota itu mengalami umur ekonominya, umur ekonominya itu (Jalan Sudirman) sudah lewat," kata Ridwan di Bandung.

"Supaya hidup lagi, harus ada stimulasi. Lokasinya dibikin keren, bagus, sehingga bangunan yang mati, gelap, mau roboh itu berubah jadi kafe karena ekonominya meningkat," tambahnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Bantah Pembangunan di Bandung Tidak Merata

Dari pantauan Kompas.com, Senin (19/12/2016), proyek perbaikan trotoar hampir rampung. Lantai trotoar terbuat dari granit dan dilengkapi tiang lampu penerangan klasik. Pengerjaan itu ditargetkan rampung pada akhir Desember 2016.

Tak hanya dipermak, trotoar di jalan satu arah itu juga diperluas. Namun, perluasan trotoar terkesan mempersempit badan jalan. Minimnya area parkir membuat kendaraan diparkir di samping jalan dan menghambat arus lalu lintas.

Namun, menurut Ridwan, pelebaran area trotoar itu sama sekali tak memakan badan jalan. Sebab, pada dasarnya, jalan tersebut tetap memiliki tiga lajur. Hanya, lanjut Ridwan, posisi parkir kendaraan diubah menjadi dua titik, di kiri dan kanan jalan dengan posisi lurus. Semula, lokasi parkir hanya berada di kiri jalan dengan posisi miring.

"Jadi, Jalan Sudirman itu tidak ada pengurangan lajur, dulunya tiga sekarang tiga. Tidak betul kalau ada orang menyebut penyempitan karena lajurnya tetap tiga. Jadi, semua sudah dipikirkan oleh tim ahli ITB, bukan mau wali kota. Saya hanya memastikan lalu lintas terhitung dengan baik, potensi ekonomi terus meningkat pada tahun mendatang," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com