Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profesor Asal Korsel Bantu Ridwan Kamil Restorasi Sungai di Bandung

Kompas.com - 01/12/2016, 13:14 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Profesor Geotechnical Engineering Department Of Civil Engineering Konkuk University Korea Selatan Jong-Ho Shin menggelar rapat bersama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kamis (1/12/2016).

Jong-Ho Shin datang ke Bandung untuk membahas soal rencana restorasi sungai di Kota Bandung. Jong merupakan penanggungjawab proyek restorasi Sungai Chonggyecheon, Korea Selatan. Jong menilai, pendakatan paling baik untuk renaturalisasi sungai adalah dengan memulihkan sanitasi dan peningkatan perekonomian masyarakat di sekitar sungai.

"Itu jadi hal utama yang harus dipertimbangkan," ucap Jong seusai rapat.

Jong berpendapat, ada beberapa catatan yang harus dilakukan Pemkot Bandung sebelum merestorasi sungai.

"Sebelum lakukan restorasi sungai, Pemkot sebaiknya buat masterplan lebih dulu sehingga bisa dikaji apa yang bisa dilakukan lebih baik untuk sungai tersebut. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah tata kota, sejarah, budaya, perindustrian di sekitar sungai tersebut," tuturnya.

Dia menceritakan pengalamannya saat merestorasi sungai Chonggyecheon. Sungai sepanjang 13,7 kilometer telah terbentuk 600 tahun yang lalu dan selama 590 tahun, sungai tersebut menjadi septic tank raksasa lantaran menjadi pembuangan seluruh limbah.

"Setelah direstorasi dalam 10 tahun ke belakang termasuk dengan sistem pengairannya, baru bisa terlihat seperti saat ini," ucapnya.

Dia menjelaskan, mengubah pola pikir masyarakat juga menjadi hal penting dalam upaya memperbaiki kualitas sungai-sungai di Bandung.

Jong mengatakan, perbaikan sungai di Korea Selatan tak terlalu sulit sebab sistem pengairannya sudah baik. Namun, tak demikian dengan kondisi sungai di Indonesia.

"Di Indonesia ini sistem pengairannya sendiri harus direstorasi juga. Jadi saat restorasi sungai maka tidak akan diperoleh hasil maksimal. Kalau tidak perhatikan itu, untuk sediakan air bersih pun akan jadi masalah," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com