Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Rencana ISIS Serang Singapura dari Batam

Kompas.com - 01/12/2016, 08:23 WIB
Kris R Mada

Penulis

BATAM, KOMPAS.com - Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS siap mengirimkan teroris ke Batam, Kepulauan Riau.

Pelaku yang belum diketahui identitasnya itu disiapkan untuk menyerang Singapura dari Batam.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius menuturkan, persiapan untuk serangan itu sudah dilakukan berbulan-bulan. Namun, rencana ISIS itu bisa digagalkan.

"Orang-orang yang mempersiapkan serangan itu sudah ditangkap," ujarnya, Rabu (30/11/2016) malam, di Batam.

Baca juga: Enam Terduga Teroris Rencanakan Serang Singapura Pakai Roket

Serangan itu disiapkan oleh komplotan yang disebut khatibah Gonggong Rebus pimpinan GRD (31). Kelompok itu ditangkap pada awal Agustus 2016.

Selain GRD, polisi menangkap ES (35) dan T (21) di kawasan Batam Centre. Sementara TS (46) ditangkap di kawasan Nagoya.

Adapun HGY (20) dan MT (19) ditangkap di kawasan Batu Aji. Dari enam orang, MT sudah dilepaskan karena bukan sasaran Densus 88.

Ia dibawa anggota Densus 88 untuk dimintai keterangan soal HGY yang menjadi rekan dekatnya sejak sekolah.

Suhardi mengatakan, kelompok GRD antara lain bertugas mengukur jarak dari salah satu bukit di Batam ke Singapura. Kawasan yang dipilih adalah Sekupang, salah satu pesisir Batam yang paling dekat dengan Singapura.

Mereka antara lain memeriksa Bukit Habibie di kawasan Sekupang. Dari sana, rencananya akan ditembakkan roket ke Batam.

Rencana itu diduga tidak diwujudkan karena jaraknya 28 kilometer, terlalu jauh untuk roket yang kerap dipakai kelompok perlawanan di Timur Tengah.

Pilihan lain ISIS adalah menyusupkan teroris ke Singapura. Di sana, teroris itu akan merakit bom lalu diledakkan di Singapura.

Kelompok GRD tetap dilibatkan dalam rencana itu. Mereka bertugas sebagai pemantau situasi lapangan.

"Menjaga perbatasan Indonesia memang tidak mudah. Ada lebih 17.000 pulau dan banyak pantai," ujar Suhardi.

Kelompok GRD juga diketahui menjadi penerima kiriman uang dari Bahrun Naim, anggota ISIS asal Solo, Jawa Tengah. Uang itu kemudian dikirimkan ke berbagai kelompok radikal lain di Indonesia.

Sementara TS yang bekerja di salah satu bank merupakan koordinator lapangan. Bank itu diketahui milik salah seorang menteri yang baru bergabung di kabinet Jokowi-JK.

Namun, peran bendahara tidak dipegang TS yang pegawai bank. Peran itu justru diserahkan kepada HGY. Adapun ES dan T merupakan perakit senjata.

Kelompok itu juga diketahui membantu perjalanan banyak orang untuk bergabung dengan ISIS atau kelompok radikal lain di Indonesia. Mereka antara lain pernah membantu beberapa warga Tiongkok bergabung dengan kelompok radikal di Indonesia. Mereka juga membantu banyak WNI yang akan bergabung dengan ISIS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com