Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Pupuk Iskandar Muda Telusuri Dugaan Kebocoran Amonia

Kompas.com - 13/11/2016, 06:18 WIB
Masriadi

Penulis

ACEH UTARA, KOMPAS.com - Kepala Humas PT Pupuk Iskandar Muda (PT PIM), Zulfan menyebutkan, pasca-tumbangnya seratusan warga yang diduga menghirup gas amonia dari perusahaan tersebut, pihak perusahaan terus berkoordinasi dengan tim teknis.

Zulfan menduga amonia yang terhirup warga tersebut karena ada kebocoran di pabrik yang memproduksi pupuk urea itu. Namun, dia belum dapat memastikan dugaan tersebut.

"Saat ini, kami belum tahu detail kebocoran itu. Tim teknis terus bekerja menanganinya. Kami fokus pada korban dulu," kata Zulfan, Sabtu (12/11/2016).

Dia menambahkan, seratusan warga yang datang ke Klinik PT PIM dan Rumah Sakit Arun, tidak semuanya korban.

"Misalnya begini, ada satu keluarga yang terhirup gas itu, tentu didampingi keluarga lainnya. Jadi, ya mencapai ratusan," kata dia.

Dia menyebutkan, data terakhir yang diperolehnya pukul 20.00 WIB, korban masih dirawat 21 orang lagi, di antaranya di RS PT Arun dan di Klinik PIM.

"Memang awalnya yang dirawat di RS PIM tujuh orang, tapi tiga sudah pulang, begitu juga di RS Arun awalnya yang dirawat 21 orang, tapi dua lagi sudah pulang, sehingga tersisa yang masih dalam perawatan 21 orang," ucap Zulfan.

"Untuk penyebab kejadian sedang ditelusuri oleh tim, jadi kami juga belum tahu penyebabnya," tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya seratusan warga Desa Tambon Baroh, Paloh Gadeng dan Tambon Tunong, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, Sabtu (13/11/2016) malam bertumbangan setelah mengalami pusing dan mual-mual diduga karena menghirup amonia yang bersumber dari PT Pupuk Iskandar Muda (PT PIM).

Akibatnya, mereka terpaksa dilarikan ke Klinik PT PIM dan sebagian dibawa ke Rumah Sakit PT Arun, tak jauh dari lokasi perumahan warga.

(Baca: Puluhan Warga Aceh Utara Dirawat di RS karena Hirup Bau Amonia)

Kompas TV 19 Orang Dirawat Karena Keracunan Nasi Kotak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com