Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UGM: Penyebab Banjir Garut, Faktor Alam dan Berubahnya Tata Guna Lahan

Kompas.com - 27/09/2016, 19:42 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta merilis hasil kajiannya mengenai penyebab terjadinya banjir bandang di Garut, Jawa Barat, pada Rabu (21/9/2016) dini hari.

"Selain faktor alam, penyebab terjadinya bencana banjir bandang di Garut beberapa hari lalu juga dikarenakan perubahan tata guna lahan yang tidak sesuai dengan kondisi alamnya," ujar Rektor UGM Dwikorita Karnawati saat ditemui di kampus UGM, Yogyakarta, Selasa (27/9/2016).

Dia mengatakan, banjir bandang bisa terjadi karena daerah Garut layaknya sebuah mangkok. Kabupaten Garut, lanjutnya, dikelilingi oleh tujuh gunung api sehingga air bermuara pada suatu titik.

Kondisi ini pun, menurut Dwi, diperparah dengan daerah aliran sungai (DAS) Cimanuk yang mengalami pendangkalan.

"Curah hujan yang tinggi, dengan intensitas 255 milimeter, sementara sebelumnya juga terjadi hujan sehingga tanah mengalami kejenuhan menyerap dan terjadi pendangkalan dan penyumbatan saluran-saluran air," tuturnya.

Dia mengingatkan, fenomena banjir bandang dan longsor di Garut bisa terjadi di daerah-daerah lain di Indonesia.

Oleh karena itu, lanjut Dwi, beberapa pihak diminta untuk bersiaga dan mengantisipasi kemungkinan terjadi bencana serupa.

Dia menambahkan, hasil kajian yang dilakukan UGM dari berbagai bidang ilmu menyimpulkan terjadinya banjir dan tanah longsor di Garut karena faktor alam dan non-alam. Pemerintah, masyarakat dan beberapa pihak untuk selalu siap siaga dengan early warning.

"Tidak harus dengan alat tetapi bisa dengan human sensor atau dalam bahasa jawa sebagai 'ilmu titen' sehingga meski tidak hujan, air sungai menjadi keruh dan muka air naik, sebaiknya mereka yang tingal di pinggir sungai menyingkir," ungkap Dwi.

Dia mengatakan, antisipasi untuk mid-term dan long-term bisa dilakukan peninjauan ulang tata ruang atau tata guna lahan.

Selain itu, tambahnya lagi, perlu diperhatikan pula alternatif kehidupan sosial ekonomi masyarakat dalam konteks pemanfaatan lahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com