Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penculikan WNI dan Pembebasan 2 ABK di Malaysia

Kompas.com - 07/08/2016, 15:52 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri RI membenarkan adanya penculikan terhadap seorang kapten kapal berkewarganegaraan Indonesia bernama Herman bin Manggak di Malaysia.

Dalam peristiwa yang terjadi di wilayah Kinabatangan, Sabah, Malaysia, dua anak buah kapal yang berlayar bersama Herman ikut diculik. Namun, kedua ABK yang masing-masing asal Indonesia dan Malaysia tersebut dibebaskan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, penculikan terjadi pada 3 Agustus 2016 pukul 16.00 waktu setempat.

Seorang kapten kapal dan dua anak buah kapal dibawa oleh penculik ke sebuah pulau dengan menempuh perjalanan laut selama sekitar 12 jam.

Setelah tiba di pulau pada keesokan harinya, kedua anak buah kapal dilepaskan. Kemudian, pada tanggal 5 Agustus 2016, kedua anak buah kapal melaporkan kejadian penculikan kepada polisi.

Hingga kini, belum diketahui siapa pihak yang bertanggung jawab di balik aksi penculikan tersebut, termasuk juga apakah ada tuntutan yang diajukan sebagai tebusan sandera.

Kemenlu RI telah menerjunkan tim ke Sabah, Malaysia, guna mendalami informasi soal penculikan Herman bin Manggak. Herman merupakan WNI yang bekerja sebagai kapten kapal pencari udang di Malaysia.

“Tim kami sudah di Sabah sejak tanggal 5 (Agustus),” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, Minggu (7/8/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com