Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Pemburu Sesaji Menyabung Nyawa di Bibir Kawah Bromo

Kompas.com - 21/07/2016, 16:01 WIB
Achmad Faizal

Penulis

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Puluhan warga suku Tengger menantang maut dengan berlarian di bagian atas kawah Gunung Bromo. Tanpa mempedulikan erupsi, mereka berebut sesaji yang dilempar ke kawah dalam upacara Yadnya Kasada, Kamis (21/7/2016).

Apapun jenis sesaji yang bisa ditangkap, dijangkau, dan direbut mereka kumpulkan, seperti hasil bumi kentang, kubis, wortel, dan hasil peternakan seperti ayam dan kambing. 

Mereka juga mengumpulkan uang koin atau kertas yang dilempar oleh pemilik sesaji. Mereka seakan tidak mempedulikan bahwa saat itu mereka berada di atas kawah dengan kemiringan tebing sekitar 30 derajat.

Tepat di bawah mereka, kawah Gunung Bromo yang terus mengeluarkan asap tebal karena mengalami erupsi sedang sejak beberapa waktu terakhir.

Selain berlari merebut sesaji, sebagian warga juga membawa alat seperti jaring, bahkan ada yang meletakkan terpal yang dipasang secara non permanen, di atas kawah gunung dengan harapan bisa menyaring lebih banyak sesaji yang dilempar. 

Buwanto (25), salah seorang perebut sesaji, sengaja datang jauh-jauh dari Desa Manyu Meneng, Kecamatan Tosari, Pasuruan, ke bibir kawah Bromo untuk ikut merebut sesaji. Dia didampingi istri dan anaknya yang menunggu di bibir kawah.

"Kalau tahun kemarin saya dapat (uang) 75.000 dan sayur-sayuran. Kalau sekarang belum dihitung," ujarnya.

Buwanto yang datang ke Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, sejak kemarin malam ditemani rekannya asal desa yang sama, yakni Siswanto (26). Siswanto juga ditemani anak dan istrinya.

Saat berburu sesaji, keduanya mengenakan sarung yang diikatkan di punggung untuk menyimpan sesaji yang didapatnya.

"Ini merupakan berkah Gunung Bromo," ucap Siswanto, dengan menunjukkan tas plastik penuh dengan beragam sesaji hasil bumi. 

Buwanto dan Siswanto mengaku sama sekali tidak khawatir atau takut jika saat berebut sesaji, mereka terpeleset dan masuk ke kawah Bromo.

"Saya sudah biasa, setiap tahun seperti ini," terang Buwanto.

Proses larung sesaji ke kawah Gunung Bromo berlangsung Kamis sore. Ritual tersebut menutup rangkaian upacara Yadnya Kasada tahun ini.

Upacara yang selalu digelar setiap tanggal 14-15 malam bulan purnama penanggalan Kasada itu selalu menjadi daya tarik wisatawan lokal dan mancanegara. 

Rangkaian acara Yadnya Kasada di Kecamatan Sukapura Probolinggo digelar sejak 16 Juli lalu dengan acara jalan santai bersarung, off road, Bromo trails, pawai obor, hingga resepsi Yadnya Kasada di Balai Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, yang digelar malam ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com