Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Santoso Tewas Bukan Berarti Jaringan Terorisme Berakhir

Kompas.com - 21/07/2016, 09:47 WIB
Erna Dwi Lidiawati

Penulis

PALU, KOMPAS.com – Kapolri Tito Karnavian mengatakan bahwa jaringan terorisme di Poso tidak langsung lumpuh meski Pimpinan Mujahidin Indonesia Timur Santoso sudah tewas.

Tito mengatakan, operasi Tinombala untuk mengejar sisa kelompok teroris di Poso ini masih akan terus dilakukan karena Santoso dianggap sebagai figur perlawanan terhadap pemerintah.

“Dengan tewasnya Santoso, bukan berarti mengakhiri jaringan terorisme di Indonesia yang ada, melainkan masih banyak jariangan terorisme lain yang sel-selnya sekarang kehilangan disorientasi,” kata Tito di Palu, Rabu (20/7/2016).

Santoso dipastikan tewas saat kontak tembak terjadi di Pegunungan Tambarana, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Senin (18/7/2016). Kepastian tewasnya Santoso diyakinkan dengan data primer dan sekunder yang dimiliki pihak kepolisian.

(Baca juga: Kapolri: 100 Persen, Itu Santoso)

Saat ini, masih ada anggota komplotan yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Dua dari belasan nama yang muncul diperkirakan bakal menggantikan Santoso, yaitu Ali Kalora dan Basri alias Bagong. Nama Ali Kalora dinilai paling berpeluang menggantikan Santoso.

Tito menambahkan, Poso dianggap ideal karena bekas daerah konflik dan beberapa warga yang masih trauma kemudian menjadi terbuka dengan kelompok garis keras. Doktrin itu tumbuh dengan subur.

Alasan kedua Poso menjadi daerah yang ideal adalah karena hutan dan medannya bergunung-gunung sebagai lokasi perang gerilya. Sementara itu, alasan ketiga karena terpencil dan jauh dari Jakarta sehingga dianggap jauh dari radar pemerintah pusat. Dari tahun 2000 pasca-konflik, lanjut Tito, Poso sudah mau dijadikan safe base oleh kelompok Al Jamaah Islamiah.

 

Kompas TV Kapolri Pastikan Santoso Tewas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com