Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemadaman Listrik Bergilir Masih Diberlakukan di Kepulauan Nias

Kompas.com - 03/04/2016, 21:55 WIB
Hendrik Yanto Halawa

Penulis

GUNUNGSITOLI, KOMPAS.com – Pemadaman yang dialami warga Kepulauan Nias, Sumatera Utara, selama 2 hari berangsur-angsur bisa diatasi setelah difungsikannya PTLD Moawo milik PT PLN.

Namun PLTD Moawo tidak dapat memasok listrik untuk seluruh Kepulauan Nias. Sebab, mesin yang dimiliki PT PLN Area Nias ini hanya berkapasitas 2 MV.

Demikian disampaikan Manajer PT PLN Area Nias, Krisantus Hendro, melalui telepon seluler, Minggu (3/4/2016).

Hingga Minggu malam ini (3/4/2016), sebagain wilayah Nias telah menyala, namun tetap akan diterapkan sistem pemadaman bergilir untuk sementara waktu.

“Kebijakan dilakukan untuk mengurangi rasa ketidaknyamanan para pelanggan, dan kami PT PLN Area Nias memohon maaf sebesar-besarnya terhadap kejadian (pemadaman) yang telah terjadi,” katanya.

Menurut Krisantus, PT PLN Area Nias masih terus berupaya meminta pihak penyedia untuk segera menghidupkan pembangkit miliknya di PLTD Moawo dan PLTD Idanoi, untuk memenuhi kebutuhan seluruh warga di Kepulauan Nias.

“PT PLN Area Nias meminta warga untuk tidak terpovokasi isu yang tidak benar,” pintanya.

Ia juga mengimbau kepada pelanggan untuk memanfaatkan aliran listrik yang ada ini seperlunya. Lampu yang kurang bermanfaat dimatikan saja.

Saat ini, PT PLN Area Nias telah menempatkan beberapa genset mobile di sejumlah layanan publik dan sekolah, dengan menurunkan sedikitnya hanpir 12 dari 17 genset yang ada dengan total kapasitas 1,25 MVA untuk membantu distribusi pasokan listrik.

Terkait dengan beban PT PLN Area Nias, kini PLN tidak memiliki tunggakan tagihan sewa terkait pasokan listrik.

“Kalau pun ada, tinggal yang belum diverifikasi saja,” ujarnya.

"Kami harapkan kepada seluruh warga para pelanggan untuk dapat bersabar dan menahan diri, tidak mudah termakan isu-isu negatif sehingga membuat panik. Saat ini, kami sedang berupaya menormalkan pemulihan distribusi pasokan listrik di masing-masing pelanggan," pungkas Krisantus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com