Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Sediakan Helikopter untuk Pantau Ladang Ganja di Aceh

Kompas.com - 01/04/2016, 18:22 WIB
Daspriani Y Zamzami

Penulis

ACEH BESAR, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Badrodin Haiti menyatakan akan menyiapkan satu unit helikopter untuk Kepolisian Daerah (Polda) Aceh untuk memudahkan melacak ladang ganja dalam operasi pemberantasan narkotika di Aceh.

Hal ini disampaikan Kapolri saat ikut memusnahkan seluas 5 hektar ladang ganja di kawasan Gampong Lambada, Kecamatan Seulimum, Kabupaten Aceh Besar, Jumat (1/4/2016).

Sebanyak 189 hektar total lading ganja ditemukan Kepolisian Daerah Aceh dalam Operasi Bersinar (Berantas Sindikat Narkoba) Rencong 2016.

"Polda Aceh akan kita berikan helikopter untuk bisa memantau ladang ganja yang mungkin belum terdeteksi oleh aparat kita," kata Badrodin kepada wartawan seusai pemusnahan ladang ganja di Gampong Lambada, Kecamatan Seulimum, Aceh Besar, Jumat pagi.

Kapolri menyebutkan ada banyak lokasi yang tidak bisa dijangkau petugas kepolisian melalui jalur darat, dan ini menjadi kendala dalam memberantas keberadaan ladang ganja yang tumbuh subur di Aceh.

“Jadi memang dibutuhkan helikopter untuk memudahkan polisi dalam memantau dan memusnahkan keberadaan lading ganja di Aceh,” katanya.

Aceh, menurut Kapolri, merupakan tempat yang banyak ditumbuhi tanaman ganja, karenanya daerah ini menjadi fokus utama dalam membarantas ganja di Indonesia.

Ganja yang ditanam di Aceh dijual ke luar Provinsi Aceh dengan harga tinggi. Untuk memutus mata rantai peredaran ganja itu, Badrodin mengatakan, akan menutup semua jalur masuk utama, seperti jalur darat, udara, dan laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com