Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adik Amrozi: Teroris Pernah Racuni Polisi di Kemayoran, tetapi Gagal

Kompas.com - 15/02/2016, 18:18 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Kelompok teroris dikabarkan pernah menyerang polisi dengan menggunakan instrumen racun pada 2011 di Jakarta, tetapi operasi itu gagal. 

Ali Fauzi Manzi, adik kandung bomber Bali, Amrozi, dan Ali Ghufron alias Mukhlas asal Lamongan, menceritakan, saat itu yang dibidik adalah anggota Polsek di Kemayoran, Jakarta.

"Racunnya dari ekstrak buah jarak, tetapi operasinya tidak berhasil," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (15/2/2016).

Diakui mantan instruktur bom Jemaah Islamiyah, Jawa Timur, ini, instrumen racun tidak mudah dilakukan karena harus melibatkan ahli di bidang zat kimia.

"Tidak mudah seperti yang dibayangkan, harus melibatkan tenaga ahli," katanya.

Menurut dia, bisa saja kelompok teroris menggunakan instrumen racun untuk membalas dendam kepada polisi atas berbagai aksi penangkapan kelompok teroris akhir-akhir ini, termasuk dengan cara mencampur kopi dengan sianida.

Mewaspadai itu, Kepala Polda Jawa Timur Irjen Anton Setiadji mengeluarkan telegram rahasia kepada jajarannya terkait antisipasi kelompok teroris. Telegram tersebut bernomor STR/.../II/2016/ROOPS. 

Dalam telegram rahasia itu, Anton menyebut, ada rencana kelompok teroris melakukan aksi dengan memberi atau mengirimkan makanan yang sudah dicampur sianida kepada polisi yang tengah melaksanakan tugas di lapangan.

Aksi itu terinspirasi dari kasus kopi sianida yang menewaskan Mirna Salihin. [Baca juga: Terinspirasi Sianida di Kopi Mirna, Teroris Rencanakan Racuni Polisi]

Melalui telegram itu, Anton mengingatkan semua anggota yang bertugas di lapangan dan di Mako untuk waspada dengan adanya rencana kelompok teroris tersebut pada saat makan di warung atau diberi sesuatu oleh orang tidak dikenal. Anggota pun diarahkan untuk saling mengingatkan.

Selain itu, pihaknya juga menyosialisasikan kepada masyarakat tentang adanya modus-modus baru aksi kelompok teroris ini agar mereka memiliki daya cegah dan daya tangkal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com