Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Ridwan Kamil "Ngebet" Bangun Bandung Teknopolis

Kompas.com - 15/09/2015, 13:01 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menjadi pembicara dalam seminar Indonesia-Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Policy Dialogue di Gedung Asia Afrika, Kota Bandung, Selasa (15/9/2015).

Dalam seminar bertajuk New Approaches to Economy Challange (NAEC) itu, Ridwan Kamil membahas soal rencana Kota Bandung membangun kawasan Bandung Teknopolis.

Pria yang akrab disapa Emil itu memang ngebet membangun Bandung Teknopolis lantaran iri dengan negara serumpun yang lebih dulu mengembangkan konsep kawasan perkantoran yang lebih modern.

"Negara lain sudah punya, seperti Malaysia punya Cyberjaya, Tiongkok punya Technopark, Singapura punya Biopolis, Indonesia negeri sebesar ini tidak punya. Maka, Bandung memberanikan diri untuk menyiapkan kota berbasis inovasi," kata Emil seusai acara.

Bandung Teknopolis merupakan kawasan yang dibangun untuk mengembangkan ekosistem perusahaan rintisan (startup). Sebuah gedung khusus untuk area perkantoran startup tersebut sedang dibangun di kawasan Gedebage.

Selain itu, di hadapan sejumlah negara perwakilan OECD, Emil menjelaskan bahwa ada teori baru dalam membangun kota. Menurut Emil, pertumbuhan ekonomi bukan faktor terpenting dalam membangun sebuah kota.

"Pertumbuhan ekonomi bukan segalanya, tetapi bisa juga pertumbuhan ekonominya pas-pasan tetapi kehidupan masyarakatnya lebih terjamin lebih bahagia. Tadi saya hanya memberikan perspektif bahwa di Bandung fokus kita pada ekonomi manusia (SDM) dengan memberikan strategi-strategi skala mikronya," ujarnya.

Alasan itu pula yang membuat Emil gencar merealisasikan Bandung Teknopolis. Menurut dia, generasi muda harus dipermudah dalam mengembangkan gagasan teknologi kreatif. Sebab, pada era teknologi yang mapan, startup akan jadi alat untuk memangkas berbagai masalah perkotaan.

"Kami memberikan ruang kepada startup. Skala besarnya Bandung Teknopolis ikut memasarkan dengan konsep Litle Bandung yang merupakan satu siklus keberpihakan Pemkot Bandung pada ekonomi kreatif," tuturnya.

"Nanti terasanya 10 tahun setelah jadi, bukan saya, tapi anak-anak kita yang akhirnya akan kerja di Teknopolis," kata Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com