Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tunjuk Damri sebagai Operator Tunggal 1.000 BRT

Kompas.com - 29/07/2015, 20:07 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Pemerintah akan menunjuk Perum Damri sebagai operator 1.000 unit bus rapid transit (BRT) yang rencananya akan didistribusikan ke 33 provinsi. Perum Damri ditunjuk sebagai operator tunggal bertujuan agar operasional 1.000 BRT sebagai salah satu bentuk kompensasi penghapusan BBM bersubsidi mempunyai kualitas pelayanan yang standar di seluruh Indonesia.

"Supaya kualitas layanan seragam, kami akan menunjuk Perum Damri sebagai operator. Bus yang diproduksi massal tadi akan dibagi di 33 provinsi di luar DKI Jakarta, tentang trayek akan dioperasikan sesuai keputusan gubernur masing-masing wilayah," kata Menteri Perhubungan RI Ignasius Jonan dalam sambutannya saat groundbreaking program 1.000 armada bus besar bus rapid transit (BRT), Rabu (29/7/2015) siang di Karoseri Laksana di Jalan Raya Ungaran.

Jonan meminta dukungan semua pihak agar program itu berjalan lancar. Rencananya, pengadaan BRT di seluruh Indonesia berjumlah 3.000 unit yang dilakukan bertahap selama lima tahun. Program seribu BRT tersebut ditempuh sebagai upaya pemerintah dalam memperbaiki kualitas transportasi massal berbasis jalan raya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Djoko Sasono mengungkapkan, produksi dan perakitan 1.000 unit BRT tahun anggaran 2015 yang dilakukan tahun ini dikerjakan dengan sistem E-katalog dan akan dibangun oleh tujuh perusahaan karoseri. Di antaranya Karoseri Laksana sebanyak 350 unit, Karoseri Rahayu (200 unit), Karoseri Tentrem (150 unit), Karoseri New Armada (100 unit), Karoseri Trisakti (100 unit), Karoseri Restu Ibu Pusaka (50 unit), dan Perusahaan Karoseri Piala Mas sebanyak 50 unit bus.

"Kami berharap minat masyarakat menggunakan kendaraan umum akan meningkat," tuturnya.

Diharapkan 1.000 unit pertama kelar paling lambat pada Desember 2015 dan selambatnya dioperasikan paling lambat pada triwulan kedua 2016. "Tahun ini 1.000 unit, seterusnya hingga 2019 tiap tahun 500 unit," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com