Hasil tersebut sejalan dengan rencana memperkuat aparatur desa untuk peduli terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kalbar. Selain itu, kelompok masyarakat juga akan dilibatkan dalam penanggulangan bencana.
Dari data titik api yang ada, terjadi penurunan jumlah dari tahun sebelumnya. Pada kasus kebakaran hutan dan lahan di Kalbar pada tahun 2014 ditemukan sebanyak 2.712 titik api. Sedangkan pada tahun 2015, terhitung per bulan Juli tercatat sebanyak 373 titik api.
"Secara nasional juga terjadi penurunan dari tahun sebelumnya. Data nasional dalam periode yang sama dari 1 Januari hingga 7 Juli, di tahun 2014 tercatat 9.254 titik api, sedangkan tahun 2015 tercatat 3.500 titik api," ujar Siti, Jumat (10/7/2015).
Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Arianto mengungkapkan, Polda Kalbar sejauh ini proaktif bekerja sama dengan instansi terkait melakukan upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Polda juga sudah melakukan pembentukan satuan tugas dalam melaksanakan langkah dan upaya penegakan hukum.
"Polda akan memberdayakan babinkamtibmas untuk melaksanakan pemantauan di wilayah masing-masing," ujar Arianto.
Pantauan udara dilakukan di daerah konsentrasi terjadinya kebakaran, di antaranya Kabupaten Kubu Raya, Ketapang, Sambas dan Sintang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.