Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Masyarakat: Pakai Kendaraan Dinas untuk Mudik Itu Melukai Rakyat

Kompas.com - 28/06/2015, 23:10 WIB

LEBAK, KOMPAS.com- Masyarakat meminta mobil dinas tidak dipakai mudik pejabat Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

"Kami berharap bupati melarang pejabat mudik menggunakan kendaraan dinas karena menyakiti hati rakyat," kata Sarip, seorang tokoh masyarakat Kabupaten Lebak di Lebak, Minggu (28/6/2015).

Penggunaan mobil dinas itu dinilai sangat melukai hati rakyat karena pembelian kendaraan tersebut uang rakyat melalui APBD setempat.

Karena itu, pihaknya meminta pejabat Pemkab Lebak jika mudik ke kampung halaman sebaiknya tidak menggunakan mobil dinas.

Sebab mereka para pejabat itu ada berasal dari sejumlah daerah di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan Lampung.

Meskipun Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang memperbolehkan penggunaan mobil dinas untuk keperluan mudik Lebaran.

Namun, pihaknya tetap meminta pejabat ASN tidak mengikuti ajakan tersebut.

Penggunaan mobil mudik lebaran itu merupakan bentuk kemunduran karena memakai fasilitas negara dengan tidak sesuai peruntukkanya.

"Saya kira pejabat malu jika mudik ke kampung halaman menggunakan mobil dinas," katanya.

Begitu juga Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Banten Pamungkas, Soleh Majid mengatakan semestinya pejabat memberikan contoh yang baik kepada masyarakat agar tidak menggunakan fasilitas negara.

Penggunaan mudik Lebaran memakai mobil dinas tentu kurang etika karena milik pemerintah.

Selain itu, juga mudik tidak begitu penting karena bukan peningkatan kinerja untuk masyarakat.

Apa lagi, semua pejabat ASN di Pemkab Lebak itu sudah memiliki kendaraan pribadi dan tidak perlu memakai mobil dinas.

"Kami minta kepala daerah bersikap tegas melarang anak buahnya mudik menggunakan mobil dinas. Penegasan itu seperti Gubernur DKI dan Wali kota Surabaya yang berbeda sikap dengan Menpan," ujarnya.

Menurut dia, prihatin karakter pejabat yang suka menggantikan mobil dinas plat merah menjadi hitam untuk kepentingan keluarga.

Sikap pejabat seperti itu sudah tidak memiliki tanggung jawab sehingga perlu dilakukan pencopotan jabatan.

"Kami berharap pejabat ASN memiliki hati nurani dan tidak menggunakan mobil dinas untuk mudik ke kampung," katanya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintahan Kabupaten Lebak Dede Jaelani mengatakan tidak ada salah dengan pejabat mudik menggunakan mobil dinas karena mereka bertanggung jawab jika kehilangan.

"Kami tidak masalah pejabat pulang kampung membawa kendaraan dinas, namun jika rusak atau hilang menjadi tanggung jawab sendiri," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com