Tebing Longsor 200 Meter, Pesantren Terancam Ambles

Akibatnya, pondok pesantren Al Hamidy yang dihuni lebih dari 150 santri itu terancam ambles. Khoiri Abrori, pengurus pesantren, mengatakan, amblesnya tebing itu pertama kali terjadi seminggu yang lalu. Namun, kejadian pertama tidak begitu parah.

Gundukan tanah yang longsor hanya seukuran truk tanki. Karena terus diguyur hujan, longsoran tebing semakin parah.

“Awalnya kami tidak khawatir karena longsornya tidak begitu serius. Namun, karena hujan lebat terus-menerus, longsor semakin meluas sampai ke area pesantren,” ujarnya saat ditemui, Selasa (10/2/2015).

Khoiri menjelaskan, lokasi longsor tepat berada di belakang enam kamar hunian santri. Sebelum longsor terjadi, lebar tanah sampai ke bibir tebing mencapai 7 meter. Namun, setelah kejadian longsor, sisa tanah dari bibir tebing ke kamar hunian santri tinggal 2 meter.

“Kondisi ini sangat membahayakan bagi para santri. Kami yakin jika hujan datang lagi, maka sisa tanah yang ada akan ikut terbawa longsor,” imbuhnya.

Hingga berita ini ditulis, belum ada upaya apa pun dari Pemerintah Kabupaten Pamekasan untuk mencegah terjadinya longsor susulan. Hanya saja, Badan Penanggulangan Bencana Daerah datang melihat kondisi longsor. BPBD hanya mengimbau agar santri waspada untuk menjauh dari lokasi tebing yang lonsor.

“Tadi malam dari BPBD hanya melihat lokasinya saja, belum melakukan apa-apa untuk menanggulangi longsornya,” ungkap Khoiri.