Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Prajurit TNI Jadi Tersangka Penyerangan dan Penganiayaan Dua Polisi

Kompas.com - 15/10/2014, 19:53 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani Julius

Penulis


BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Empat anggota Detasemen Kavaleri Kodam VI Mulawarman di Km 28 Samboja Kutai Kartanegara menjadi tersangka pelaku penganiayaan dua polisi dalam penyerangan ke pos polisi lalu lintas Polsek Samboja Km 38, Selasa (14/10/2014) malam.

Keempatnya kini dalam pengawasan Polisi Militer Kodam VI. Selain keempat orang ini, Pomdam juga menetapkan seorang berpangkat Kopral Kepala dengan inisal AN yang berperan sebagai penghasut sehingga menyebabkan para serdadu lain melakukan penyerangan.

"Kami akan memberikan sangsi tegas bagi mereka yang melakukan (penganiayaan dan provokasi). Empat ini terlibat penganiayaannya. Sejauh ini masih ada pemeriksaan pada mereka dan Kopral AN masih dalam pencarian," kata Kepala Penerangan Kodam VI Mulawarman, Kolonel TNI Chb Totok Surahmat, Rabu (15/10/214).

Puluhan serdadu dari Denkav di Km 28 Samboja mendatangi pos polisi lalu lintas Polsek Samboja di Km 38 malam kemarin. Kedatangan mereka berujung pada penganiayaan pada dua polisi lantas, Brigadir Deni dan Brigadir Bahri, hingga keduanya mengamali luka serius pada wajah dan kepala.

Berawal dari operasi rutin yang digelar polisi di depan pos polisi. Polisi memeriksa semua kendaraan yang melintas di situ, termasuk sebuah truk tangki yang biasa digunakan untuk mengangkut bahan bakar minyak. Kebetulan dalam kabin penumpang truk itu terdapat seorang anggota TNI dari Denkav.

Totok mengungkapkan, pihaknya menduga AN menumpang di dalam kabin itu. Pemeriksaan truk pun jadi alot. Situasi pemeriksaan memanas. Setelah AN bisa melintas, tak berapa lama puluhan pria mendatangi pos polisi dan terjadilah penganiayaan di dalamnya.

"AN masih kami cari. Sanksi tegas akan kami berikan pada siapapun yang terlibat kejadian ini," kata Totok.

Bersamaan dengan pengungkapan kasus ini, pihak TNI dan Polri bergerak cepat meredam situasi agar tidak berkembang. Totok mengatakan, pimpinan daerah kedua institusi telah bertemu dan saling berkoordinasi untuk menuntaskan persoalan ini. Pihaknya juga berupaya memberi bantuan baik materi dan medis untuk perawatan kedua polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com