Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Curahan Hati Zainabon, TKW Asal Bireuen yang Disiksa Majikannya

Kompas.com - 16/09/2014, 06:12 WIB
Kontributor Bireuen, Desi Safnita Saifan

Penulis


BIREUEN.KOMPAS.com - Hanya tersisa garis-garis keriput di tengah raut ketakutan di wajah Zainabon,57, warga Desa Rancong, Kecamatan Kutablang, Kabupaten Bireuen, Aceh, setelah dua tahun disiksa majikannya saat menjadi TKW di Malaysia. Sebagian memar di tubuhnya mulai pulih hanya bekas siraman air panas memutih di kedua bahu perempuan paruh baya itu.

Melihat usianya, tak pantas rasanya ia mendapat perlakuan kasar dan keras selama dua tahun menetap di negeri orang dengan harapan bisa membawa pulang penghasilan yang dapat memperbaiki ekonomi keluarga. Sebaliknya ia dapat dua tahun disiksa dan tidak diberi upah sepeserpun hingga kedua matanya buta akibat pukulan benda tumpul di bagian kepala yang kerap ia terima.

Sebelumnya Zainabon mengaku penyakit katarak juga sudah menggerogotinya sejak lama namun tidak mengganggu penglihatan perempuan yang masih betah melajang ini. Tetapi, pasca-pukulan kayu yang kerap ia terima itu mempercepat kebutaan yang ia alami.

”Saya udah sering bilang ke majikan supaya jangan pukul di kepala karena sakit tapi tidak didengar,” jelas Zainabon terbata.

Tak puas di situ, Rames dan Priya, begitu nama kedua majikannya ia sebut juga melakukan kekerasan dengan cara menyiramkan air panas di tubuh korban. Kebiadaban itu mereka lakukan di depan ketiga anak korban yang masih kecil tanpa rasa bersalah.

Zainabon mengaku sesaat tiba di Malaysia dua tahun lalu ia sempat bekerja pada majikan warga Melayu selama satu minggu. Baru kemudian ia dipindahkan oleh agen ke majikan keturunan India beragama kristen tersebut hingga dua tahun lamanya.

”Awalnya tidur masih beralas kasur kendati di ruang terbuka bukan kamar. Tak lama kasurpun dipindahkan dan saya tidur di selembar tikar saja,” urainya lemah.

Makanpun bisa dihitung jari tergantung pemberian majikan. Pedihnya Zainabon mengaku tak diizinkan melaksanakan shalat lima waktu dan mukenanya dibuang sang majikan.

”Kalau mau shalat nanti di kampung saja di sini banyak kerja,” ucap Zainabon meniru perkataan majikannya setiap saat ia minta mukenanya dikembalikan.

Hingga karena kerapnya mendapat perlakuan kasar tubuh Zainabon yang sudah tua melemah dan kedua matanya buta persis dua bulan lalu. Kondisi itu yang membuatnya dibuang sang majikan pukul tiga pagi di dekat pelabuhan Klang, Kuala Lumpur.

Zainabon lalu ditemukan polisi kerajaan setempat, ia dititip ke KBRI satu bulan dan kemudian 3 September kemarin dipulangkan ke Aceh. Hingga saat ini kondisi korban mulai membaik karena mendapat perawatan intensif di RSUD dr. Fauziah Bireuen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com