Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

23 Imigran Gelap Asal Iran Dideportasi

Kompas.com - 20/08/2013, 16:11 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com — Kantor Imigrasi Kendari memulangkan 23 orang imigran gelap asal Iran, setelah diamankan pihak kepolisian setempat saat melintasi Sulawesi Tenggara untuk mencari suaka di Australia.

“Jadi pemulangan imigran dilakukan secara bertahap ke negaranya di Iran, kemarin kita pulangkan enam orang, hari ini delapan orang dan selanjutnya sembilan orang. Jadi totalnya 23 imigran gelap dalam proses pemulangan,” kata Kepala Imigrasi Kendari, Hendriartono Selasa, (20/8/2013).

Biaya pemulangan 23 warga negara asing tersebut, kata Hendiartono, dari Kendari menuju Jakarta ditanggung oleh International Organization for Migration (IOM), yang merupakan organisasi internasional untuk migrasi.

“Dari Jakarta ke negara asalnya ditanggung sendiri oleh para imigran tersebut. Jadi untuk memastikan imigran kembali ke Iran, kami dan petugas kepolisian mengawal keberangkatan mereka,” terangnya.

Hendriartono mengatakan, 15 orang imigran akan dipindahkan dari tempat penampungan sementara di Kendari Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Surabaya, Jawa Timur.

Rumitnya pengurusan administrasi pemulangan para imigran serta mahalnya biaya, menurutnya, berdampak pada berlarut-larutnya posisi imigran berada di daerah ini.

"Keberadaan imigran gelap di daerah ini sudah memusingkan Kantor Imigrasi Kendari karena harus memikirkan biaya penginapan, makan, pengawasan, dan pemulangan mereka," kata Hendriartono.

Ia menambahkan, jumlah imigran gelap yang berada dalam pengawasan Kantor Imigrasi Kendari hingga pertengahan Agustus 2013 sebanyak 202 orang. Dari jumlah tersebut, imigran gelap asal Iran mencapai 167 orang, sisanya adalah Muslim Rohingya dari Myanmar.

Sebelumnya diberitakan, pada awal Juli lalu, Kantor Imigrasi Kendari memulangkan 31 orang imigran asal Timur Tengah dan Myanmar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com