Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerabat Amiluddin Datangi RS Bayangkara

Kompas.com - 23/05/2013, 19:21 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com — Keluarga dan kerabat almarhum Amiluddin Kunsi (35), wakil ketua DPD PAN Muna yang tewas setelah terlibat perkelahian dengan sekretaris DPD PAN, Rabu(22/5/2013) mulai mendatangi RS Bayangkara Kendari, Kamis (23/5/2013) malam ini.

Mereka menunggu kedatangan jenazah almarhum yang akan diotopsi di RS milik Polri di Balaikota Kendari. Akibatnya, arus lalu lintas di depan RS tersebut padat hingga menimbulkan kemacetan.

Hartono, salah seorang rekan korban menuturkan, ia mendatangi RS Bhayangkara untuk melihat langsung jenazah almarhum sebagai sesama aktivis.

"Saya mendengar mayat almarhum mau diotopsi di RS Bhayangkara sehingga saya meluangkan waktu untuk melayat karena tidak bisa datang ke Muna," ujarnya di RS Bhayangkara, Kamis (23/5/2013) malam.

Selain dirinya, kata Hartono, di RS Bhayangkara ada pula kerabat, teman kuliah, dan sejawat almarhum.

"Di sini, selain kerabat ada rekan sekolah dan kuliahnya menunggu mayat almarhum. Selain melayat, kita juga memberikan doa," terangnya. Hingga berita ini diturungkan, jenazah almarhum Amiluddin Kunsi belum tiba di RS Bhayangkara Kendari.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sultra AKBP Abdul Karim Samandi menjelaskan, saat ini mayat korban sementara dalam perjalanan dari Raha.

"Sekarang jenazah korban yang diantar keluarganya masih di sekitar daerah Lainea, Kabupaten Konawe Selatan. Mungkin 40 menit lagi sudah tiba di RS Bayangkara," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, wakil ketua DPD PAN Kabupaten Muna tewas setelah terlibat perkelahian dengan sekretaris DPD PAN Muna, Ikhlas Muhammad. Perselisihan antarkader PAN itu diduga dipicu oleh penentuan nomor urut pada pencalonan anggota legislatif untuk Pemilu 2014 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com