PADANG, KOMPAS.com - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, Sumatera Barat, mempertanyakan sikap Polda Sumatera Barat yang menutup kasus tewasnya siswa SMP asal Padang, AM (13), di Sungai Batang Kuranji, Padang, pada 9 Juni 2024 lalu.
Direktur LBH Padang Indira Suryani mengatakan, masih banyak saksi kunci yang belum diperiksa oleh polisi.
Baca juga: Kasus Siswa SMP Padang Tewas Ditutup, Polisi Bilang Tak Ada Rekaman Kamera CCTV di Mapolsek
"Ada apa? Kok terlalu tergesa-gesa sekali diselesaikan kasusnya, padahal banyak saksi kunci yang belum diperiksa," kata Indira saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/7/2024).
Baca juga: Kasus Tewasnya Bocah SMP di Padang Ditutup, Penyebab Kematian Bukan Dianiaya tapi Patah Tulang
Saksi kunci yang dimaksud Indira adalah 16 orang terduga pelaku yang diamankan saat tawuran Minggu dini hari.
Polda Sumbar, kata Indira, baru memeriksa dua orang dari total 18 orang yang diamankan malam itu.
"Baru saksi A dan F yang diperiksa, sedangkan 16 orang lainnya belum," jelas Indira.
Selain itu, ibu korban yang memandikan jenazah korban juga belum dimintai keterangan.
Indira mengatakan semua saksi yang belum diperiksa itu harus mendapatkan perlindungan, karena rawan diintimidasi.
"Ya, harus dipastikan dulu mendapatkan perlindungan sebelum memberikan keterangan. Kesaksian mereka bisa membuka tabir kematian AM," jelas Indira.
Sebelumnya diberitakan, polisi menemukan jenazah AM, remaja laki-laki di sekitar Sungai Batang Kuranji, Padang, pukul 12.00 WIB, Minggu (9/6/2024).
Sebelum ditemukan tewas, AM berada di Jembatan Kuranji yang saat itu sedang terjadi tawuran.
Ibu korban, Anggun (32), meyakini AM tewas disiksa polisi.
Keyakinan Anggun berdasarkan keterangan dari teman AM yang sama-sama diamankan di Mapolsek Kuranji pada 9 Juni dinihari.
Namun, Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono, membantah terjadi penganiayaan terhadap AM.
Dia juga membantah AM turut diamankan ke Mapolsek Kuranji.
Suharyono menyebut, hasil otopsi memperlihatkan adanya patah tulang iga belakang bagian kiri sebanyak 6 ruas dan patahannya merobek paru-paru.
Polisi menduga AM tewas jatuh ke sungai dan terbentur benda keras yang menyebabkan tulang iganya patah.
Polda Sumbar akhirnya memutuskan untuk menutup kasus ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.