Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPB soal Ekspedisi Surili di Pulau Sempu: Semua Aspek "Safety" Sudah Disiapkan

Kompas.com - 30/12/2023, 15:22 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Institut Pertanian Bogor (IPB) University buka suara terkait dugaan kelalaian yang menyebabkan seorang mahasiswa bernama Galang Edhy Swasono (20) tewas usai dilaporkan hilang di Pulau Sempu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (27/12/2023).

Galang ditemukan oleh nelayan dalam keadaan meninggal dunia di kawasan Teluk Semut, pada Jumat (29/12/2023) pagi.

Baca juga: Mahasiswa IPB Ditemukan Tewas di Pulau Sempu Diduga Tersesat, Ponsel Drop Saat Ekspedisi

Bukan kegiatan akademik

Kepala Biro Komunikasi IPB Yatri Indah Kusumastuti menjelaskan, mulanya Galang mengikuti kegiatan ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan (Surili) di Cagar Alam (CA) Pulau Sempu sejak Senin (18/12/2023) hingga Selasa (2/1/2024).

Galang adalah mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (Himakova).

Baca juga: Kesaksian Teman Mahasiswa IPB yang Tewas di Pulau Sempu, Sebut Galang Berangkat Sendirian tanpa Ponsel

"Perlu diketahui bahwa kegiatan ekspedisi Surili bukan kegiatan akademik, tetapi kegiatan kemahasiswaan dari salah satu Himpunan Profesi Mahasiswa," ujar Yatri saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/12/2023).

Himakova adalah sebuah organisasi profesi yang berada di Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (KSHE) Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University.

Baca juga: Galang, Mahasiswa IPB yang Ditemukan Tewas Saat Penelitian di Pulau Sempu adalah Ketua Tim

Standar kemanan

Pulau Sempu tampak dari Pantai Sendang Biru Kabupaten Malang bagian selatan beberapa waktu lalu.KOMPAS.com / ANDI HARTIK Pulau Sempu tampak dari Pantai Sendang Biru Kabupaten Malang bagian selatan beberapa waktu lalu.

Selama kegiatan ekspedisi itu, pimpinan departemen KSHE sudah memberikan pengarahan kepada mahasiswa mengenai standar prosedur keamanan.

Mereka juga didampingi petugas Badan Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Jawa Timur dan diberi pemahaman lokasi secara memadai.

Dengan demikian, dugaan kelalaian yang menyebabkan mahasiswa tersebut tersesat dan berujung meninggal dunia bukan karena tidak didampingi dari pihak IPB.

"Departemen KSHE (IPB) melakukan beberapa kali pertemuan koordinasi dengan BKSDA Jawa Timur dan meminta pendampingan bagi para mahasiswa. Oleh karenanya, BKSDA menugaskan dua orang stafnya sebagai pendamping kegiatan ekspedisi ini," ucapnya.

Dia menyebut, pimpinan departemen telah memberikan perhatian persiapan sambil memonitoring pelaksanaannya.

Kegiatan ekspedisi tahunan ini sudah berlangsung secara konsisten selama 15 tahun terakhir, kecuali saat pandemi covid melanda.

Baca juga: Kronologi Mahasiswa IPB Hilang di Pulau Sempu Malang, Tim Gabungan Sisir Jalur Darat dan Laut

Sudah ketahui lokasi

Tim ekspedisi yang diikuti oleh 28 orang mahasiswa ini mulai memasuki kawasan Cagar Alam itu pada Kamis (21/12/2023), dengan persiapan yang matang dan sudah memperoleh pemahaman lokasi secara memadai.

Tim ekspedisi terbagi dalam enam kelompok yaitu kelompok pemerhati mamalia sebanyak tiga orang, pemerhati burung sebanyak tiga orang, pemerhati herpetofauna sebanyak tiga orang.

Lalu, pemerhati kupu-kupu sebanyak empat orang, pemerhati flora sebanyak tujuh orang, pemerhati goa sebanyak empat orang dan FOKA (Fotografi Konservasi) sebanyak empat orang.

Hal ini dimaksudkan agar setiap kegiatan ekspedisi keluar (daerah) harus dilakukan bersama kelompok dari setiap penelitian.

Soal ponsel 

Segara Anakan di Kawasan Cagar Alam Pulau Sempu. Cagar Alam Pulau Sempu berada di bawah koordinasi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur.KOMPAS.com/Wahyu Adityo Prodjo Segara Anakan di Kawasan Cagar Alam Pulau Sempu. Cagar Alam Pulau Sempu berada di bawah koordinasi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur.

Yatri menegaskan bahwa semua mahasiswa atau anggota ekspedisi sudah dibekali aspek safety oleh pimpinan departemen KSHE sejak awal.

"Adapun mengenai HP, yang merupakan barang pribadi adalah urusan masing-masing. Saat keluar dari basecamp almarhum tidak membawa HP kemungkinan terlupa atau tertinggal," ujarnya 

Menurutnya, aspek keselamatan selalu diutamakan dalam kegiatan ekspedisi tersebut.

Baca juga: IPB Jelaskan Kronologi Mahasiswanya Hilang di Pulau Sempu Malang

Maka dari tahap awal perencanaan sampai pelaksanaan sudah disiapkan aspek safety mulai dari peralatan komunikasi dan navigasi.

Navigasi disepakati dengan GPS yang terintegrasi di dalam handphone masing-masing.

Sejak mulai kegiatan pada Kamis, semuanya berjalan normal dan lancar dengan aktivitas masing-masing sesuai kelompok pemerhati. 

Galang masuk dalam kelompok pemerhati herpetofauna. Ia kemudian melanjutkan pengamatan di satu titik sekitar 400 meter dari basecamp Telogo Lele dengan membawa alat kelengkapan pengamatan namun tidak membawa handphone.

Baca juga: IPB Berduka Atas Wafatnya Mahasiswa Peserta Ekspedisi Surili

Pada saat jam makan siang, Galang seyogyanya harus kembali ke basecamp sesuai dengan kesepakatan bersama. 

Namun, ia justru tidak kembali ke basecamp tersebut.

Saat itu, jalur pengamatan pun sudah dibatasi 400 meter atau letak dan lokasi dari jalur risetnya ditentukan oleh tim personel departemen KSHE.

"Dosen tidak ikut, tapi sudah dirancang petugas on time day to day di lokasi dan dampingi senior atau lulusan Departemen KSHE yang juga ikut dalam tim. Semua aspek safety sebetulnya sudah disiapkan oleh pimpinan departemen KSHE," jelas Yatri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com