KOMPAS.com - Penemuan mayat seorang petani cabai dengan sejumlah luka bacok masih diselidiki Satreskrim Polres Probolinggo.
Abdul Halim (67), warga Desa Ranon, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo ditemukan tewas di sawah yang ditanami cabai, Sabtu (11/11/2023).
Kepala Desa Ranon Sirrahum mengatakan, seorang warga menemukan jasad Halim bersimbah darah dan luka bacon pada bagian wajah dan betis.
Baca juga: Motor Menabrak Truk di Manggarai Timur NTT, Seorang Petani Tewas
Bahkan sebuah celurit juga masih tertancap di betis kirinya, sehingga diduga Halim jadi korban pembunuhan.
Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pihaknya dan kemudian melaporkan ke polisi.
"Betul, Halim warga kami ditemukan tewas di sawah. Mengenai penyebab kematiannya masih sedang diselidiki oleh kepolisian," kata Sirrahum, Minggu (12/11/2023).
Polisi telah mengantongi sejumlah barang bukti dan keterangan saksi.
Bahkan dalam proses olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Minggu (12/11/2023), unit satuan anjing pelacak dilibatkan dalam kasus tersebut.
Kendati begitu, hingga kini, petugas belum dapat memastikan petani cabai teresebut menjadi korban penganiayaan atau korban pembunuhan.
"Masih belum bisa dipastikan (Abdul) merupakan korban pembunuhan ataupun penganiayaan. Sedari kemarin sampai hari ini, kami melakukan olah TKP," kata Kasatreskrim Polres Probolinggo, Iptu Putra Fajar Adi Winarsa.
Baca juga: Petani Cabai di Probolinggo Ditemukan Tewas di Sawah, Diduga Korban Pembunuhan
Saat menggelar olah TKP, pihak Satreskrim Polres Probolinggo melibatkan unit satuan anjing pelacak.
Ada dua anjing pelacak yang diterjunkan untuk mengumpulkan bukti-bukti di sekitar lokasi kejadian.
"Terkait motif dan lain-lainnya belum bisa kami sampaikan. Kami matangkan dulu agar tidak menimbulkan spekulasi liar di masyarakat," jelasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Olah TKP Petani Cabai Tewas Penuh Luka Bacok di Probolinggo, Polisi Libatkan Anjing Pelacak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.