Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumur Warga Tercemar Minyak, DLH Pemkot Tanjung Pinang Turun Tangan

Kompas.com - 08/11/2023, 13:05 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

TANJUNG PINANG, KOMPAS.com  - Aparat di Dinas Lingkungan Hidup di Pemerintah Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, turun tangan menelusuri penyebab sumur di rumah-rumah warga tercemar minyak.

Temuan sumur berminyak ini didapati sejumlah rumah warga yang berada di Gang Nila, Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Tanjung Pinang Barat.

Kepala DLH Tanjungpinang, Riono, mengaku menerima laporan seorang warga bernama Handoko, soal sumur rumahnya tercemar minyak pada tanggal 28 Oktober 2023 lalu.

"Saat itu, kita langsung turun ke lokasi kejadian yang dilaporkan, yaitu rumah Pak Handoko," kata Riono di Tanjungpinang, Selasa (7/11/2023) kemarin, seperti diberitakan Antara.

Riono mengaku, tim DLH Tanjungpinang telah mengambil sampel air sumur bercampur minyak di rumah Handoko.

Baca juga: Dua Minggu Lebih Tercemar Limbah, Air di Kali Bekasi Masih Hitam dan Berbau Busuk

Dari hasil pengamatan kasat mata, warna air dari sumur tersebut memang pekat dan berbau khas BBM.

Namun demikian, Riono belum dapat menyimpulkan jenis minyak tersebut. Dia menyatakan hal itu masih harus dicek di laboratorium.

Sekurangnya, ada sembilan rumah warga yang air sumurnya bercampur minyak, belum termasuk masjid dan sumur umum di sekitar perumahan Gang Nila.

"Tapi paling parah di rumah Pak Handoko, warna airnya pekat dan berbau BBM. Kalau rumah warga lainnya cuma airnya yang berbau BBM, tapi warnanya biasa saja," kata Riono.

Selain itu, kata Riono, pihaknya juga sempat melakukan penyisiran terhadap lokasi di seputar titik pengaduan warga Gang Nila.

Maksudnya, untuk mengecek apakah ada dugaan oknum yang menjalankan usaha BBM ilegal. Namun, kecurigaan itu tak terjadi.

Pihak DLH Tanjungpinang pun belum bisa memastikan dugaan kebocoran tangki BBM dari SPBU PT. Bintan Anugerah Bersama (BAB) yang berada tak jauh dari lokasi pencemaran limbah minyak tersebut.

"Perlu langkah dan sinergi dengan semua pihak terkait untuk mengecek kandungan termasuk asal usul BBM itu," ucap Riono.

Rapat internal dan rapat lintas sektoral termasuk melibatkan pihak SPBU PT. BAB dan PT Pertamina sudah digelar untuk membahas pencemaran limbah minyak di sumur warga Gang Nila.

Baca juga: Buntut Air Tercemar Limbah, Perumda Tirta Patriot Beri Toleransi Pembayaran

Dari rapat itu dihasilkan beberapa kesepakatan antara lain, akan dilakukan pengukuran bersama isi volume BBM di SPBU PT. BAB pada malam hari, di mana semua tangki akan diisi penuh BBM lalu disegel hingga pagi hari.

"Besok paginya segel itu dibuka lagi yang ikut disaksikan warga. Kita akan melihat apakah volume BBM berkurang atau tidak, kalau berkurang kemungkinan ada indikasi kebocoran tangki di SPBU PT. BAB," ujar Riono.

Kemudian, akan dibuat sumur pantau di luar bunker atau tempat penyimpanan tangki BBM yang ada di SPBU PT. BAB. Sehingga, apabila ada kebocoran pasti akan terlihat.

Selanjutnya, Pertamina akan memfasilitasi pengujian kualitas air sumur warga di Gang Nila. Termasuk kandungan BBM yang mencemari rumah warga di sekitarnya.

"Karena DLH terbatas, maka Pertamina siap membantu pengujian air dan minyak, apalagi pengujiannya dilakukan di Bintan yang relatif dekat dan berada satu daratan," ucap Riono.

 

Bukan pertama kali

Sementara, Ketua RT03/RW14, Kelurahan Tanjungpinang Barat, Hendra Kusuma, menyatakan kejadian sumur warga tercemar limbah BBM itu ppertama kali pernah terjadi pada tahun 2018.

Warga sempat menduga pencemaran itu akibat kebocoran tangki SPBU PT. BAB di Jalan Soekarno Hatta yang jaraknya sekitar 130 meter dari rumah warga sekitarnya.

Lalu peristiwa itu, juga dilaporkan kepada DLH Tanjungpinang. "Saat itu DLH dan SPBU mengecek ke lapangan, tapi kata mereka tak ada terjadi kebocoran tangki BBM," ujar Hendra.

Hendra menambahkan sekitar sepekan terakhir, pencemaran limbah minyak di sumur warga Gang Nila kembali terjadi.

Bahkan kondisinya lebih parah dibanding 2018 yang cuma beraroma minyak, karena saat ini air sumur warga sudah berwarna campuran biru dan hitam pekat.

Baca juga: Kali Bekasi Tercemar Limbah, Pemkot Andalkan Kalimalang untuk Sumber Air PAM

Bahkan, menurut Hendra, air yang sudah tercemar minyak itu langsung terbakar jika tersulut api.

Kondisi ini tentu mengundang kekhawatiran warga setempat, terlebih kawasan itu padat penduduk.

Lanjut Hendra, kini air itu tetap digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari dengan cara disaring dulu, namun aromanya tetap tak bisa hilang.

"Untuk mandi masih bisa. Tapi kalau untuk diminum, warga lebih memilih beli air bersih," ungkap Hendra.

Hendra berharap Pemkot Tanjungpinang dapat membantu kebutuhan air bersih bagi warga Gang Nila, setelah terimbas pencemaran minyak di sumur warga setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com