UNGARAN, KOMPAS.com - Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah, membuat pemuda di Dusun Jlamprang, Desa Gemawang, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah bertekad membentuk bank sampah.
Warga di Dusun Jlamprang saat itu membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai. Ide pembuatan bank sampah muncul tahun 2021.
Koordinator pemuda Dusun Jlamprang, Surahman mengatakan, para pemuda prihatin melihat sampah berserakan di lingkungannya.
Baca juga: 5 TPA di Jateng Alami Kebakaran, Pakar Lingkungan Undip Sebut Krisis Sampah Perlu Penanganan Serius
"Langkah awal kami ketika itu adalah mengangkut sampah dari rumah warga," jelasnya, Jumat (29/9/2023).
Setelah itu, mereka membentuk enam kelompok, yang berisi 8 hingga 10 orang. Kelompok tersebut bergantian mengambil sampah.
"Mereka bergantian mengambil sampah dari rumah ke rumah setiap Minggu pagi. Awalnya kami memberikan karung ke setiap rumah yang bergabung dalam gerakan tersebut, lalu sampah dalam karung kami ambil," ungkapnya.
Menurut Surahman, saat awal memulai gerakan mengambil sampah tersebut, banyak pro-kontra di antara warga.
"Namun para pemuda tetap bersemangat untuk terus melakukan penanganan sampah, melalui pendekatan dan penjelasan satu demi satu warga yang menolak," ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, kesadaran warga mulai tumbuh. Setiap rumah juga ditarik iuran bulanan untuk sampah Rp 10.000.
"Awalnya kita menyewa mobil untuk membuang sampah di TPS di Desa Gemawang. Kemudian dari pembayaran retribusi untuk di TPS masih ada sisa, akhirnya kita bisa membeli mobil," ungkapnya.
Surahman mengungkapkan, awalnya mobil pengangkut sampah tersebut dibeli dengan meminjam dana dari bank.
"Uang angsuran berasal dari sisa iuran warga, saat ini mobil itu sudah lunas dan operasional sudah terpenuhi dari iuran warga," kata dia.
Warga yang ikut program tersebut, saat ini mencapai 100-an rumah. Dengan pendapatan sekira Rp 1 juta, dipotong Rp 300.000 untuk operasional per bulan, sisanya dimasukkan sebagai uang kas kegiatan pemuda.
Baca juga: DLH Jabar Ungkap Asal Sampah yang Menumpuk di Pantai Sukabumi
Dia berharap pola pengelolaan sampah tersebut dapat dilaksanakan di daerah lain.
"Ini bisa menjadi peluang untuk penghasilan. Selain itu, kami berharap TPS 3R yang ada di Desa Gemawang bisa diaktifkan, sehingga nantinya bisa dipilah untuk sampah organik dan anorganik," kata Surahman.
Sementara Ketua RW 06 Dusun Jlamprang, Agus Hartanto mengungkapkan gerakan prngambilan sampah yang digagas pemuda tersebut sangat positif.
"Kami memberikan dukungan sepenuhnya kepada mereka, karena ini melatih hidup bersih, dan juga sekaligus bersosial dengan masyarakat yang lain," ungkapnya.
"Kami juga terus melakukan sosialisasi kepada warga tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya, mengelola dan memilah sampah harus dilakukan," kata Agus.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.