SOLO, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan pemimpin yang menggantikan dirinya memiliki visi misi konsisten dan keberlanjutan program kerjanya.
Hal ini disampaikan, saat menyampaikan arahan ke Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) yang dipersiapkan untuk mengawal Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Saya tidak pernah bosan menyampaikan bahwa tantangan ke depan sangat tidak mudah. Tapi tantangan tersebut bisa, kita jadikan peluang bagi bangsa Indonesia untuk melompat maju," kata Jokowi, pada Rabu (20/9/2023).
Baca juga: Jokowi: Perdamaian Tidak Boleh Koyak karena Pemilu
Pesta demokrasi akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang. Jokowi menduga potensi ketengan masyarakat pasti akan ada.
Sebab, perbedaan pendapat, pilihan hingga keinginan untuk menang juga akan menyelimuti Pemilu 2024.
Meskipun demikian, Jokowi yakin masyarakat Indonesia telah dewasa menghadapi pemilu. Melihat sejarah Indonesia telah melewati 5 kali Pemilu.
"Tidak boleh terbelah karena Pemilu. Perdamaian juga tidak boleh koyak karena Pemilu.Dan lompatan bangsa ini menuju kemajuan juga tidak boleh terhalang hanya karena perebutan kekuasaan dalam demokrasi," paparnya.
Baca juga: Jokowi Sebut Bangsa Indonesia Sudah Dewasa Hadapi Pemilu 2024
Oleh karena itu, Jokowi menginginkan pemimpin pengganti dirinya bisa melanjutkan program kerjanya untuk membawa masyarakat Indonesia lebih baik.
"Asalkan ada konsistensi dan keberlanjutan dari apa yang sudah berjalan dan yang sudah kita lakukan," kata Jokowi.
Dia juga menyampaikan perumpamaan untuk tidak kembali ke titik nol atau awal pembangunan Indonesia.
"Jangan sampai saat ganti pemimpin ganti visi sehingga kita harus mulai dari awal lagi. Sudah SMP sudah SMA ganti pemimpin ganti lagi. Sehingga mulai dari SD, SMP, SMA Universitas S1, S2, dan seterusnya," katanya.
Sebab menurutnya, pemimpin pengganti dirinya harus memiliki pemikiran dan ketegasan yang berani untuk kepentingan Indonesia.
"Bangsa ini butuh pemimpin yang konsisten berani mengambil keputusan, berani resiko, berani menghadapi siapapun dan negara manapun," tegasnya.
"Untuk kepentingan bangsa dan negara. Bangsa ini bukti pemimpin yang mempersatukan. Mampu melayani rakyat. Mampu bekerja makro, bekerja mikro dan mampu bekerja detail. Karena tidka mungkin kita berfikiran makro," jelas Jokowi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.