Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Hanya Kerinci, Balita yang Video Viral Sudah Mendaki 22 Gunung sejak Usia 4 Bulan

Kompas.com - 11/09/2023, 20:27 WIB
Suwandi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com – Rudy Kukuh Setiawan, ayah dari balita yang videonya viral dibawa mendaki Gunung Kerinci, Jambi, mengatakan, anaknya sudah biasa naik gunung.

Bahkan selama ini, putrinya bernama Isyanna Reviline Styawan (Anna) itu sudah mendaki 22 gunung, salah satunya Kerinci.

Baca juga: Video Balita Dibawa Mendaki Gunung Kerinci Viral, Petugas Pos Beri Penjelasan

Anna mulai diajak mendaki sejak usia 4 bulan hingga saat ini berusia 1 tahun 7 bulan.

Baca juga: Viral Video Pendaki Ajak Balita ke Puncak Gunung Kerinci, Begini Aturannya

Rudy mengaku sudah menyiapkan segala keperluan, termasuk soal keselamatan, saat membawa Anna.

"Untuk keamanan anak saya, sebulan sebelum mendaki saya sudah mapping, Mas, untuk melihat kondisi jalur, sumber air, dan medan yang berbahaya di Gunung Kerinci,” kata Rudy melalui sambungan telepon, Senin (11/9/2023).

Ia mengatakan, pemetaan dilakukan oleh adik iparnya yang sedang berkegiatan di Gunung Kerinci.

Sehingga dia telah mendapatkan data-data lengkap terkait Gunung Kerinci seperti jalur, sumber air, tempat aman dari angin untuk mendirikan tenda, serta mencari porter yang profesional.

Bahkan, ketika naik gunung membawa Anna, situasi pendakian dibuat berbeda dari yang biasa dilakukan.

Dia tidak akan memaksakan diri untuk summit atau menuju puncak apabila keadaan tidak aman.

Selain membawa peralatan mendaki yang mumpuni, Rudy juga membawa peralatan navigasi darat, alat komunikasi handy talky, obat-obatan, dan oksigen. Sehingga apabila terjadi bahaya dapat ditangani dengan benar.

Gunung yang pernah didaki

Rudy mengatakan, saat Anna berumur 4 bulan, dia sudah dibawa ke Gunung Butak perbatasan Malang dan Blitar Jawa Timur. Selanjutnya pada usia 5 bulan, Anna sudah mendaki Gunung Agung, Bali.

Kemudian pada usia 6 bulan, balita ini sudah mendaki Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat.

“Anak saya bawa mendaki setiap bulan. Sekarang sudah 22 gunung didaki,” kata Rudy.

Balita yang lahir 31 Januari 2022 ini memang memiliki latar belakang keluarga pendaki. Mulai dari kakek, paman, ayah, dan ibunya merupakan mahasiswa pecinta alam (Mapala) ketika di kampus.

Rudy ketika kuliah juga menjadi relawan SAR.

“Sekarang saya berhenti menjadi relawan SAR karena sudah berkeluarga. Istri saya juga suka mendaki. Dia anak Mapala,” kata Rudi menjelaskan.

Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial video yang memperlihatkan seorang pendaki membawa serta anaknya yang masih balita ke Gunung Kerinci di Jambi.

Dalam video yang beredar, terlihat pria itu bersama anak balitanya berada di puncak Gunung Kerinci.

Balita itu menggunakan jaket tebal merah muda dan ayahnya mengenakan topi dengan perlengkapan pendaki.

Video itu kemudian menjadi perbincangan. Sejumlah netizen mempertanyakan bagaimana bisa anak sekecil itu sudah dibawa mendaki gunung berapi tertinggi di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com