Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BNPB dan Menko PMK Serahkan Bantuan untuk Warga Terdampak Bencana Kekeringan di Papua Tengah

Kompas.com - 03/08/2023, 10:29 WIB
Andi Hartik

Editor

TIMIKA, KOMPAS.com - Pemerintah Pusat yang diwakili oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyerahkan bantuan logistik dan peralatan kepada warga terdampak bencana kekeringan di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, Rabu (2/8/2023).

Bantuan logistik itu berupa beras 50 ton, makanan siap saji 10.000 kemasan, rendang kemasan sebanyak 3.000 kemasan, susu protein 3.000 kemasan dan sembako 3.000 paket.

Sedangkan untuk bantuan peralatan berupa tenda gulung 2.000 buah, selimut 10.000 buah, matras 2.000 buah, kasur lipat 2.000 buah, pakaian anak 2.000 buah, pakaian dewasa 2.000 buah, tenda pengungsi 4 unit, genset listrik 20 unit dan motor trail 3 unit.

Baca juga: Menko PMK Usulkan Pembangunan Lumbung Pangan Antisipasi Dampak Bencana Kekeringan di Papua Tengah

Bantuan tersebut diserahkan kepada perwakilan warga yang terdampak bencana kekeringan di Terminal Kargo, Bandara Mozes Kilangin, Timika.

Bantuan itu akan diterbangkan menuju Distrik Agandugume, Kabupaten Puncak, menggunakan pesawat Cessna 208 Caravan dengan daya angkut hingga 900 kilogram.

Baca juga: Bencana Kekeringan yang Berakibat 6 Warga Meninggal di Papua Tengah Butuh Penanganan Segera

“Karena (Distrik Agandugume) itu yang lebih dekat. Walaupun setiap hari hanya bisa satu sortie (penerbangan) tergantung cuaca. Dan itu sekali angkut ada 900 kilogram,” jelas Suharyanto dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (3/8/2023).

Sempat terkendala cuaca

Sementara itu, bantuan logistik dan perlengkapan itu tidak bisa langsung dikirim karena faktor cuaca.

“Kendalanya cuaca. Ada masalah kendala cuaca. Karena bandara Distrik Agandugume ini berada di atas ketinggian 3.000 kaki (914 mdpl). Karena pertimbangan cuaca, maka hari ini (Rabu, 2/8/2023) kita tunda dulu, besok pagi (Kamis, 3/8/2023) kita coba lagi,” kata Muhadjir.

Menurut Muhadjir, bencana kekeringan di dua distrik di Kabupaten Puncak merupakan fenomena tahunan yang biasa terjadi mulai bulan Mei, Juni hingga Juli. Fenomena ini ditandai dengan adanya hujan es dan kabut es yang dapat membuat tanaman umbi-umbian membusuk.

“Ini kan sebenarnya sudah terjadi secara periodik. Hampir peristiwa tahunan mulai dari Mei, Juni dan Juli. Itu dimulai dengan datangnya hujan es dan kabut es. Kabut es ini yang lebih mematikan. Jadi tumbuhan dan umbi-umbian ini membusuk dan kemudian diikuti dengan udara kering. Dan pada saat udara kering ini tidak ada tanaman yang tumbuh,” jelas Muhadjir.

Ada 7.500 jiwa di dua distrik di Kabupaten Puncak yang terdampak bencana kekeringan sejak Juni 2023, enam orang dilaporkan meninggal dunia.

Salah satu perwakilan warga berterima kasih atas bantuan itu dan berharap bantuan bisa segera terdistribusi dengan aman dan lancar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com