Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Redho Tri Agustian, Mahasiswa UMY Jadi Korban Mutilasi di Sleman, Dikenal Berprestasi dan Aktif Organisasi

Kompas.com - 28/07/2023, 21:35 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Redho Tri Agustian (20), mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menjadi korban mutilasi di Turi Sleman.

Potongan tubuh korban ditemukan 12 Juli 2023, hingga akhirnya terbongkar dua pelaku berinsial W dan RD terlibat aktivitas tak wajar di rumah kos di Triharjo.

Mengenai hal tersebut, UMY menyebut Redho ternyata sedang melakukan kegiatan penelitian terkait kelompok LGBT di DIY sejak sekitar tiga bulan lalu.

“Namanya meneliti, ya harus mencari informasi. Ia mungkin masuk ke kelompok itu," kata Wakil Rektor V Bidang Kerja Sama dan Internasional UMY, Achmad Nurmandi.

UMY ikut melakukan penelusuran untuk menguak hal tersebut dan dugaan sementara Redho menjadi korban kala masuk langsung ke lingkaran kelompok LGBT di DIY.

Baca juga: Fakta Terbaru Kasus Mahasiswa Korban Mutilasi di Sleman, Korban Sedang Teliti LGBT hingga Hasil Tes Kejiwaan Pelaku

Sosok Redho Tri Agustian

Kepolisian saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan DNA korban.

Sementara itu, Rektor UMY Gunawan Budiyanto mengatakan, dirinya mengenal Redho sebagai mahasiswa yang berprestasi dan bersosialisasi dengan baik di kampus.

“Kita sering merasa sedih, karena korban perilakunya baik. Kita sudah mengumpulkan teman-temannya satu organisasi kemahasiswaan, mereka mengatakan tidak ada yang aneh. Bahkan para mahasiswa bilang, korban adalah penerima hibah penelitian dari lembaga kemahasiswaan,” ujarnya.

Gunawan menyebut, Redho sudah aktif dalam kegaitan kepramukaan sejak masih SMA, terus berlanjut ke tingkat kampus.

Selain itu, korban juga ikut terlibat dalam rapat-rapat mahasiswa.

“Sedih karena anak ini baik-baik saja, dan sering ikut rapat penerimaan mahasiswa baru 2023,” tuturnya.

Baca juga: Detik-detik Hilangnya Mahasiswa Korban Mutilasi di Sleman, Teman Redho: Dia Terlihat Terburu-buru

Gunawan mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya mencoba membuat mekanisme agar kampus bisa dapat memahami masalah yang dialami mahasiswa.

Menurutnya masalah keterlambatan kuliah, terlambat ikut ujian atau mengumpulkan tugas, termasuk kesulitan ekonomi adalah hal yang umum ditemukan di sebuah kampus. Namun masalah yang sifatnya pribadi jarang terungkap.

“Bagi kami peristiwa mutilasi ini menyadarkan kita bersama bahwa ternyata kampus harus lebih bisa memahami kondisi psikologis mahasiswa,” katanya.

Redho di mata guru dan teman-teman

Bagi Rini Trihastuti, guru SMA N 4 Pangkalpinang, Redho Tri Agustian adalah sosok yang disayangi. Redho juga dikenal sopan dan santun kepada siapapun.

"Dia (Redho) siswa saya sewaktu masih duduk di SMA, dia saya kenal baik, sopan, rajin, aktif di organisasi dan berprestasi dibidang akademik," kata Rini Trihastuti kepada Bangkapos.com, Minggu (16/7/2023).

"Redho dulu zaman SMA, sering ikut lomba mewakili sekolah dan itu pun saya yang melatih serta membimbing dia hingga sampai lulus SMA," tambahnya.

Rini juga mengenang sosok Redho yang dianggapnya seperti anaknya sendiri.

Baca juga: Mahasiswa UMY Gelar Doa Bersama untuk Redho yang Diduga Korban Mutilasi

"Walaupun dia sudah kuliah, tetap menjalin komunikasi terus dengan saya sampai sekarang dan dia saya anggap anak sendiri," ucapnya.

Tidak hanya itu, di mata teman-temannya, Redho adalah sosok yang ramah dan mudah berbaur.

hal yang diungkapkan Lidya teman sekolah Redho di SMPN 2 Pangkalpinang yang mengatakan Redho merupakan orang yang aktif dalam berbagai bidang.

"Orangnya aktif ikut kegiatan di sekolah maupun di kampus, baik, ramah kepada siapa saja. Mudah berbaur juga, dia juga mudah disenangi orang," ungkap Lidya, Senin (17/7/2023).

Hal senada pun diutarakan Vina yang merupakan rekan di SMAN 4 Pangkalpinang, yang mengenal Redho sebagai orang yang baik dan selalu berbagi pengetahuan kepada rekan-rekannya.

"Redho mempunyai pribadi yang sangat baik, sangat ramah, anak yang tulus, dan selalu berbagi ilmunya kepada teman-temannya. Anak yang tidak sombong dan murah senyum, orang yang belum dekat sama dia juga merasa menjadi dekat karena dia orang yang sangat baik," ucap Vina.

Baca juga: Kasus Mutilasi di Sleman, Polisi Masih Tunggu Hasil Tes DNA

Hal senada pun diutarakan Vina yang merupakan rekan di SMAN 4 Pangkalpinang.

Dia mengatakan, Redho adalah orang yang baik dan selalu berbagi pengetahuan kepada rekan-rekannya.

"Redho mempunyai pribadi yang sangat baik, sangat ramah, anak yang tulus, dan selalu berbagi ilmunya kepada teman-temannya. Anak yang tidak sombong dan murah senyum, orang yang belum dekat sama dia juga merasa menjadi dekat karena dia orang yang sangat baik," ucap Vina.

Sebagian artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Sosok Redho Tri Agustian, Mahasiswa UMY Diduga Korban Mutilasi di Turi Sleman, Keluarga Minta Ini

Sebagiaan artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Rektor UMY Sebut Korban Mutilasi di Sleman Merupakan Mahasiswa Berprestasi dan Rajin Bersosialisasi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad Bayi Laki-laki Ditemukan di Pantai Randusangan Brebes, Polisi Buru Pelaku

Jasad Bayi Laki-laki Ditemukan di Pantai Randusangan Brebes, Polisi Buru Pelaku

Regional
Tak Kuat Menanjak, Bus Rombongan Wisatawan Asal Sleman Terguling di Karanganyar

Tak Kuat Menanjak, Bus Rombongan Wisatawan Asal Sleman Terguling di Karanganyar

Regional
Pengungsi Rohingya Kabur dari Tempat Penampungan di Aceh Barat, Pencarian Masih Nihil

Pengungsi Rohingya Kabur dari Tempat Penampungan di Aceh Barat, Pencarian Masih Nihil

Regional
Gibran dan Sandiaga Uno Bertemu di Solo, Ini yang Dibahas

Gibran dan Sandiaga Uno Bertemu di Solo, Ini yang Dibahas

Regional
2 Anggota Polisi Dibacok Saat Berusaha Bubarkan Geng Motor di Probolinggo

2 Anggota Polisi Dibacok Saat Berusaha Bubarkan Geng Motor di Probolinggo

Regional
Jadwal dan Harga Tiket KA Merak di Bulan Juni 2024

Jadwal dan Harga Tiket KA Merak di Bulan Juni 2024

Regional
Ditanya soal Pilkada Jateng, Raffi Ahmad: Panjang Nanti Izinnya Sama Istri

Ditanya soal Pilkada Jateng, Raffi Ahmad: Panjang Nanti Izinnya Sama Istri

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Sederet Fakta Oknum Polisi di Ambon Tega Perkosa Anak Tetangga Berusia 8 Tahun

Sederet Fakta Oknum Polisi di Ambon Tega Perkosa Anak Tetangga Berusia 8 Tahun

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Kompak Kenakan Kaos 'Ngegas Jateng' Bareng Dico, Raffi Ahmad Beri Penjelasan

Kompak Kenakan Kaos "Ngegas Jateng" Bareng Dico, Raffi Ahmad Beri Penjelasan

Regional
Banten Kekurangan 46.375 Ekor Hewan Kurban

Banten Kekurangan 46.375 Ekor Hewan Kurban

Regional
KM Bintan Jaya Karam, 3 Awak Ditemukan Selamat Mengapung di Lautan

KM Bintan Jaya Karam, 3 Awak Ditemukan Selamat Mengapung di Lautan

Regional
Perkosa Anak Kandung, Mantan Anggota Dewan di Bali Ditahan

Perkosa Anak Kandung, Mantan Anggota Dewan di Bali Ditahan

Regional
Penyelundupan 100.000 Benih Lobster di Riau Digagalkan, Nilainya Capai Rp 20 Miliar

Penyelundupan 100.000 Benih Lobster di Riau Digagalkan, Nilainya Capai Rp 20 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com