Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah di Tangerang Simpan Jasad Bayi Dalam Kulkas, Mengaku Tak Punya Uang untuk Pemakaman

Kompas.com - 05/07/2023, 20:46 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - S (30), seorang ayah di Kota Tangerang, Banten kedapatan menyimpan jasad bayi di dalam freezer kulkas.

Keberadaan jasad bayi di dalam kulkas itu kemudian terungkap setelah dua hari tersimpan di dalam kulkas.

Warga pun melaporkan kejadian itu ke pihak Kelurahan Sudimara Jaya.

Kemudian, petugas kelurahan mendatangi rumah kontrakannya di Jalan Tanah Seratus, Ciledug, Kota Tangerang, Banten.

Baca juga: Kasus Mutilasi Jenazah Bayi di Sumenep, Polisi Periksa 5 Saksi

Meninggal dalam kandungan

Dikutip dari TribunBanten.com, S mengaku tidak langsung menguburkan bayinya lantaran tidak mempunyai biaya untuk pemakaman.

Dia bercerita bahwa sang bayi meninggal di dalam kandungan ibunya yang sudah memasuki usia delapan bulan pada Minggu (2/7/2023).

Dia mengaku bingung karena tak punya uang untuk memakamkan anaknya.

Dia pun kemudian menyimpan jasad bayinya di dalam freezer kulkas.

Keberadaan jasad bayi di dalam kulkas itu kemudian terungkap setelah dua hari tersimpan di dalam kulkas.

Saat ditemukan kondisi jasad bayi sudah dalam keadaan membeku.

Selanjutnya, jasad bayi S kemudian dimakamkan pada Selasa (4/7/2023). Sementara sang ibu masih dirawat di rumah sakit.

Dilaporkan warga

Dikutip dari Instagram @infotangerang_, Camat Ciledug, Marwan membenarkan hal tersebut.

Menurut dia, perihal jasad bayi di dalam kulkas, awalnya dilaporkan warga ke Kelurahan Sudimara Jaya.

“Bukan penemuan sebenernya, ini tadi ada laporan dari Lurah Sudimara Jaya bahwa ada yang lapor ke kelurahan kalau ada yang meninggal di RT 3, RW 12,” ujar dia.

Dia menjelaskan, saat menerima laporan tersebut petugas dari Kelurahan Sudimara Jaya langsung menuju lokasi.

Namun petugas dikejutkan dengan letak jenazah bayi tersebut yang disimpan di freezer.

“Staf kelurahan mendatangi lah ke rumah tersebut dan ternyata bayinya ada di dalam freezer kulkas,” ujar dia.

Marwan mengaku saat itu petugas langsung meminta keterangan dari ayah bayi tersebut.

Saat itu S mengaku bayi tersebut meninggal saat dalam kandungan.

“Ibunya pun sampai sekarang masih berada di rumah sakit,” ujar dia.

Dari data yang diterima bayi malang berinisial F itu meninggal pada Minggu 2 Juli 2023 dan akhirnya dimakamkan Selasa (4/7/2023) setelah dua hari lamanya disimpan di dalam kulkas.

Marwan memastikan saat ini petugas dari kelurahan masih mendampingi keluarga bayi itu untuk mengurus administrasi pemakaman dan membuat KTP.

"Karena mereka baru tinggal di sini, tidak lapor RT bahkan. Tapi kita sudah urus dan sudah kita bantu untuk memakamkan jasad bayi di Selapajang. Sekarang staf kami juga membantu yang bersangkutan untuk membuat KTP sini agar bisa menggunakan BPJS,” kata dia.

Baca juga: Guru Spiritual yang Suruh Pria di Banyumas Gauli Anaknya dan Bunuh 7 Bayi Sudah Meninggal

Polisi dalami kasus

Terkait itu, pihak kepolisian membenarkan adanya peristiwa jenazah bayi disimpan di dalam freezer oleh ayahnya.

"Iya benar," singkat Kapolsek Ciledug AKP Dorisha Suryo, Rabu (5/7/2023).

Namun, pihaknya belum merincikan detail daripada kronologi hingga motif di balik kasus ini. Ia mengklaim kasus tersebut kekinian masih didalami.

"Mohon waktu ya," katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Ayah di Tangerang Simpan Mayat Bayinya di Kulkas, saat Ditemukan Sudah Membeku, Terungkap Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Caleg PDI-P di Banyumas Mundur akibat Sistem Komandate, KPU Klarifikasi

Caleg PDI-P di Banyumas Mundur akibat Sistem Komandate, KPU Klarifikasi

Regional
Korupsi Dana Hibah Pilkada, 5 Eks Anggota KPU Aru Maluku Divonis 1,5 Tahun Penjara

Korupsi Dana Hibah Pilkada, 5 Eks Anggota KPU Aru Maluku Divonis 1,5 Tahun Penjara

Regional
Partai Demokrat Resmi Dukung Andika Hazrumy di Pilkada Serang 2024

Partai Demokrat Resmi Dukung Andika Hazrumy di Pilkada Serang 2024

Regional
Pengungsi Rohingya Kabur di Aceh Barat, Aktivis Sebut Ada Pembiaran

Pengungsi Rohingya Kabur di Aceh Barat, Aktivis Sebut Ada Pembiaran

Regional
3 Bulan Upah Belum Dibayar, Puluhan 'Cleaning Service' RSUD Nunukan Mogok Masal

3 Bulan Upah Belum Dibayar, Puluhan "Cleaning Service" RSUD Nunukan Mogok Masal

Regional
Kecelakaan Truk di Tol Semarang, Sopir Asal Malang Tewas

Kecelakaan Truk di Tol Semarang, Sopir Asal Malang Tewas

Regional
Masih Ada 6 Nelayan Aceh Ditahan di Thailand

Masih Ada 6 Nelayan Aceh Ditahan di Thailand

Regional
PDIP Usung 5 'Incumbent' Kepala Daerah di Pilkada Bangka Belitung

PDIP Usung 5 "Incumbent" Kepala Daerah di Pilkada Bangka Belitung

Regional
Polda Maluku Tangkap 2 Terduga Mafia Tanah di Pulau Buru, 1 Masih Buron

Polda Maluku Tangkap 2 Terduga Mafia Tanah di Pulau Buru, 1 Masih Buron

Regional
Modus Latihan Silat, Remaja di Lampung Tengah Perkosa Siswi SD

Modus Latihan Silat, Remaja di Lampung Tengah Perkosa Siswi SD

Regional
Terlilit Utang Pinjol, Eks Karyawan Rampok Toko Sembako

Terlilit Utang Pinjol, Eks Karyawan Rampok Toko Sembako

Regional
KPU Sikka Buka Layanan Cek Pendukung Bakal Paslon Perseorangan

KPU Sikka Buka Layanan Cek Pendukung Bakal Paslon Perseorangan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 3 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Regional
Bakal Cawalkot Solo Akan Sampaikan Gagasan di PDI-P, Teguh Prakosa: Tidak Perlu Muluk-muluk

Bakal Cawalkot Solo Akan Sampaikan Gagasan di PDI-P, Teguh Prakosa: Tidak Perlu Muluk-muluk

Regional
Selama Mei 2024 Terjadi 43 Gempa di Lampung, Terbesar di Pesisir Barat

Selama Mei 2024 Terjadi 43 Gempa di Lampung, Terbesar di Pesisir Barat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com