DOMPU, KOMPAS.com - AQ, bayi berusia empat bulan kini terbaring lemah di ruang perawatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Buah hati pasangan suami istri, Sya dan Jul ini mengidap penyakit pneumonia atau infeksi paru-paru.
Tim medis menyebut salah satu faktor pemicunya adalah paparan asap rokok dari ayah dan lingkungan keluarganya.
Kepada Kompas.com, Rabu (21/6/2023), Jul, ibu AQ, menjelaskan awal mula putrinya dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif.
Bayinya mengalami gejala batuk dan pilek selama beberapa hari di rumah. Saat itu, ia tidak langsung membawanya berobat ke rumah sakit, tetapi diobati secara tradisional oleh neneknya.
Baca juga: Pemkot Larang Iklan Rokok di Balikpapan, Komitmen Dukung Kota Layak Anak
Karena kondisi AQ tak kunjung membaik, Jul lantas membawa putrinya ke rumah sakit pada Senin (12/6/2023).
Selama empat hari menjalani perawatan di ruang anak RSUD Dompu, kondisi kesehatan AQ membaik, sehingga diperbolehkan pulang pada Kamis (15/6/2023).
Sehari berada di rumahnya di Desa Riwo, Kecamatan Woja, penyakit AQ kambuh, bahkan tidak sekadar batuk dan pilek, tetapi mengalami gejala mencret, panas hingga muntah.
"Sudah dua kali kita masuk ini, pertama gejalanya cuma batuk dan pilek. Kedua karena mencret, panas sama muntah," kata Jul di ruang perawatan AQ.
Jul mengaku tidak mengetahui pasti penyebab anaknya mengalami infeksi paru di usianya yang masih belia.
Selama diasuh, sang putri selalu dijauhkan dari asap rokok baik dari suami dan keluarganya yang merupakan perokok aktif.
Meski begitu, diakuinya rasiko sang anak terpapar asap rokok sangat mungkin terjadi karena kebiasaan suami dan lingkungan sekitar.
Biasanya, lanjut dia, setiap kali pulang kerja sang suami langsung memeluk dan menggendong buah hatinya, sehingga anaknya terpapar dari asap atau candu rokok yang menempel pada pakaian suaminya.
"Biasanya orang harus buka dulu bajunya, tapi dia tidak. Kalau gendong anak sambil rokok tidak pernah, jadi kemungkinan anak ini terpapar dari asap rokok yang menempel di pakaian," ujarnya.
Dari lingkungan keluarganya, hanya beberapa orang saja yang tidak merokok, sementara yang lain termasuk warga sekitar rata-rata perokok aktif.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.