SUMBAWA, KOMPAS.com- GL (21), seorang pemuda di Kecamatan Alas Barat, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) menceritakan kebiasaanya merokok sejak sekitar 10 tahun lalu. Saat itu GL bahkan masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
GL pun teringat kembali bagaimana dirinya didiagnosis mengalami Tuberkulosis (TB) dan harus berjuang keras untuk sembuh.
Baca juga: Kisah Balita 3 Tahun di Magetan, Pernah Jadi Perokok Aktif, Diduga karena Pengaruh Lingkungan
GL mengaku pertama kali mengenal rokok dari ayahnya yang juga merupakan seorang perokok aktif. Sejak masih kecil, sang ayah sering memintanya membelikan rokok ke warung.
Dari sana rasa penasaran GL muncul.
"Penasaran awalnya, jadi mencoba," katanya saat ditemui di Sumbawa, Selasa (20/6/2023).
Pada saat itu, GL mengaku, belum mengetahui mengenai bahaya asap rokok dan residunya. Sebab orangtuanya pun tak pernah menjelaskan.
"Saat orangtua tahu saya merokok waktu itu, mereka marah. Tapi bapak juga merokok. Jadi gimana ya, contohnya begitu," sebut GL.
Baca juga: Apa Saja Penyakit yang Disebabkan oleh Vape Rokok?
GL pun mulai kerap merokok. Dia menyisihkan uang saku sekolah demi membeli sebatang rokok saat itu.
Hal itu terus berulang sampai GL menjadi seperti kecanduan. Lebih-lebih saat itu kedua orangtuanya bercerai hingga GL merasa stres.
"Saat itu saya masih baru lulus SD," paparnya.
Dalam satu hari, GL bisa menghabiskan dua bungkus rokok. Kebiasaan merokoknya berlanjut lantaran GL menemukan teman-teman yang sama dengannya, suka mengisap rokok.
Baca juga: Dosen FK UMM: Vape dan Rokok Sama-sama Merusak Paru-paru
Saat duduk di bangku kuliah, setelah bertahun-tahun menjadi perokok aktif, GL kerap batuk-batuk, bahkan pernah sampai mengeluarkan darah.
Berat badannya pun turun secara drastis.
"Berat badan saya turun drastis dari 43 kilogram menjadi 31 kilogram dalam waktu dua bulan. Saat itu saya juga batuk-batuk, durasi yang cukup sering," ceritanya.
Ia kemudian memeriksakan kondisinya. Hasilnya, GL didiagnosis positif Tuberkulosis (TBC).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.