PURWOKERTO, KOMPAS.com - Pelantikan terduga pelaku kekerasan menjadi pejabat di salah satu fakultas di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, menimbulkan kontroversi.
Wakil Rektor II Dr Kuat Puji Prayitno mengatakan, sedang melakukan pendalaman. Rektorat menegaskan akan mengkaji segera persoalan ini berdasarkan masukan dari berbagai pihak.
"Kami segera dalami masalah ini, dan siap mengambil keputusan apapun, termasuk mengevaluasi keputusan yang sudah kami buat jika diperlukan," kata Kuat melalaui keterangan tertulis yang dikutip, Jumat (16/6/2023).
Kuat mengatakan, rektorat telah bertemu dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan pendalaman.
Selain berkoordinasi dengan BEM, rektorat juga sudah bertemu degan satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS), Kamis (15/6/2023) petang.
Pimpinan yang diwakili oleh seluruh jajaran wakil rektor bertemu satgas PPKS untuk mendalami kembali persoalan yang kini menjadi kontroversi.
"Rektorat terus mendukung dan mengapresiasi kinerja satgas PPKS yang dengan gigih menangani kasus kekerasan seksual di kampus ini. Kami selalu terbuka untuk semua masukan demi kebaikan bersama," ujar Kuat.
Dalam pertemuan itu, Ketua Satgas PPKS Dr Tri Wuryaningsih, kembali menjelaskan kronologi dan seluruh proses yang telah dilakukan timnya hingga keluar rekomendasi yang sudah disampaikan ke rektorat.
"Kami juga sudah melakukan kroscek informasi yang belakangan beredar, yang mengesankan ada perbedaan antara satgas dan rektorat. Hasilnya sudah saya sampaikan ke pimpinan," papar Triwur.
Diberitakan sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsoed memprotes pelantikan terduga pelaku kekerasan seksual menjadi pejabat kampus.
Mahasiswa menggelar aksi dengan mengenakan pita hitam pada Kamis (14/6/2023).
Sejumlah dosen juga turut menunjukkan aksi kepedulian dengan membuat status bergambar pita hitam pada aplikasi WhatsApp.
Baca juga: Tak Cuma Mahasiswa, Dosen Unsoed Juga Buat Status WhatsApp Bergambar Pita Hitam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.