Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subkontraktor Pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Somasi Pekerja yang Tagih Rp 150 Juta

Kompas.com - 09/06/2023, 19:12 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - PT Galang Insan Nusantara melakui kuasa hukumnya akan melayangkan somasi terbuka kepada Ahmad Mustaqim (24).

Ahmad Mustaqim merupakan seorang pekerja subkontraktor pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, yang mengaku belum dibayar secara penuh oleh PT Galang Insan Nusantara hingga Rp 150 juta.

Kuasa hukum PT Galang Insan Nusantara, Christiansen Aditya mengatakan, somasi dilakukan karena Ahmad dianggap telah mencemarkan nama baik PT Galang Insan Nusantara.

Baca juga: Pekerja Subkontraktor Masjid Sheikh Zayed Solo Mengaku Belum Dibayar Rp 150 Juta

Pihaknya juga meminta kepada Ahmad untuk meminta maaf kepada PT Galang Insan Nusantara.

"Jadi saya minta Mas Ahmad meminta maaf kepada klien saya atas pemberitaan yang tidak benar. Karena ini saya sudah mendapatkan kuasa juga sudah menyusun bukti-bukti untuk melaporkan dugaan tindak pidana pencemaran nama baik. Ini (somasi) 3x24 jam," kata Christiansen dalam konferensi pers kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Jumat (9/6/2023).

"Kalau tidak segera minta maaf ya kami terpaksa untuk melaporkan," sambung dia.

Dia menyampaikan, kliennya keberatan dengan apa yang disampaikan Ahmad. Pihaknya juga meminta Ahmad membuktikan hutang senilai Rp 150 juta.

Menurut dia, berdasarkan perhitungan dari kliennya tidak ada utang senilai Rp 150 juta kepada Ahmad.

"Karena klien saya menolak apa yang disampaikan Mas Ahmad senilai Rp 150 juta. Itu tidak ada dasarnya. Saya sudah ketemu dengan klien saya sudah bicara nilai Rp 150 juta itu tidak ada itu berdasarkan perhitungan klien kami," katanya.

Terpisah, Ahmad Mustaqim (24) mengatakan, siap menerima somasi yang akan dilayangkan oleh PT Galang Insan Nusantara melalui kuasa hukumnya.

"Monggo kalau mau disomasi atau gimana. Kalau saya sih memang kenyataannya gitu (belum dibayar penuh). Kecuali kalau saya memberitakan itu belum dibayar atau gimana-gimana gitu saya mencemarkan nama baik itu benar. Kalau mau disomasi tidak apa-apa saya tunggu somasinya," kata dia.

Ahmad mengaku, pernah meminta kuintansi terkait pembayaran, tetapi tidak pernah diberi. Dirinya juga mengatakan, pernah meminta stempel kuitansi transaksi tidak pernah disetujui.

"Dulu saya mau minta kuitansi dari sana tidak dikasih. Terus minta stempel (kuitansi) mereka juga tidak mau," jelas warga Solo ini.

Baca juga: Soal Utang Makan Rp 145 Juta Pekerja Proyek Masjid Raya Sheikh Zayed, Gibran: Sudah Saya Rampungkan, Tenang Saja

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Dilanda Kekeringan, 2 Hektar Persawahan Lembor Manggarai Barat Terbakar

Dilanda Kekeringan, 2 Hektar Persawahan Lembor Manggarai Barat Terbakar

Regional
Perundungan di Cilacap: Pelaku adalah Kakak Kelas Korban yang Jadi Ketua 'Barisan Siswa'

Perundungan di Cilacap: Pelaku adalah Kakak Kelas Korban yang Jadi Ketua "Barisan Siswa"

Regional
Cekcok dengan Istri Usai Mabuk Miras, Suami di NTT Bakar Rumahnya

Cekcok dengan Istri Usai Mabuk Miras, Suami di NTT Bakar Rumahnya

Regional
Cerita Lengkap Siswa SD di Ende Meninggal Usai Makan Bangkai Daging Anjing yang Dibakar

Cerita Lengkap Siswa SD di Ende Meninggal Usai Makan Bangkai Daging Anjing yang Dibakar

Regional
Sederet Fakta Kasus 'Bullying' Murid SMP di Cilacap, Pelaku Hampir Dihajar Massa

Sederet Fakta Kasus "Bullying" Murid SMP di Cilacap, Pelaku Hampir Dihajar Massa

Regional
[POPULER REGIONAL] Kapolres Purworejo Dicopot, Ada Apa? | Kasus Perundungan Siswa di Cilacap

[POPULER REGIONAL] Kapolres Purworejo Dicopot, Ada Apa? | Kasus Perundungan Siswa di Cilacap

Regional
Situasi Dirasa Aman, Trigana Air Buka Kembali Penerbangan ke Oksibil

Situasi Dirasa Aman, Trigana Air Buka Kembali Penerbangan ke Oksibil

Regional
M Haris Jadi Pj Bupati Bangka, Fokus Atasi Stunting hingga Kemiskinan

M Haris Jadi Pj Bupati Bangka, Fokus Atasi Stunting hingga Kemiskinan

Regional
Polisi Pastikan 2 Pelaku Perundungan Siswa SMP di Cilacap Diproses Hukum

Polisi Pastikan 2 Pelaku Perundungan Siswa SMP di Cilacap Diproses Hukum

Regional
Cakupan JKN Sumatera Barat di Bawah Nasional

Cakupan JKN Sumatera Barat di Bawah Nasional

Regional
Polisi Amankan 5 Remaja Kasus 'Bullying' Murid SMP di Cilacap, 2 Jadi Terduga Pelaku

Polisi Amankan 5 Remaja Kasus "Bullying" Murid SMP di Cilacap, 2 Jadi Terduga Pelaku

Regional
Baru Kenal 2 Minggu, Pria Hantam Wanita dengan Tabung Gas hingga tewas di Vila Pangalengan

Baru Kenal 2 Minggu, Pria Hantam Wanita dengan Tabung Gas hingga tewas di Vila Pangalengan

Regional
Tetangga Korban Emosi, Pelaku 'Bullying' Murid SMP di Cilacap Nyaris Di-massa

Tetangga Korban Emosi, Pelaku "Bullying" Murid SMP di Cilacap Nyaris Di-massa

Regional
Mengenal Pohon Pule, Pohon Iblis Berharga Fantastis yang Kaya Manfaat

Mengenal Pohon Pule, Pohon Iblis Berharga Fantastis yang Kaya Manfaat

Regional
Lewat 'Boga Tresna Werdha', Pemkab Jembrana Salurkan Makanan Bergizi untuk Lansia Terlantar

Lewat "Boga Tresna Werdha", Pemkab Jembrana Salurkan Makanan Bergizi untuk Lansia Terlantar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com