Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal Tak Sengaja Bertemu Kapolresta Solo Saat Ikut Ayahnya "Ngojek", Lana Kini Bisa Masuk SD

Kompas.com - 09/06/2023, 17:45 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Lallana Lailla, atau akrab dipanggil Lana (7), tampak bahagia tahun ini bisa masuk sekolah dasar (SD).

Lana sejak usia tiga tahun sampai sekarang selalu ikut ayahnya, Eko Prabowo Kiki Hascaryo (43) bekerja. Eko sehari-hari bekerja sebagai pengendara ojek online.

Eko tak punya cukup uang untuk menyekolahkan anak semata wayangnya di bangku Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), maupun Taman Kanak-kanak (TK).

Baca juga: Itu Hari Pertama Saya Ngojek untuk Cukupi Kebutuhan, Malah Kehilangan Motor

Penghasilannya dari ojek online tidak cukup untuk membiayai sekolah Lana. Eko juga masih memiliki tunggakan sewa indekos selama enam bulan.

Eko menyewa sebuah indekos di Kecamatan Banjarsari, Solo dengan biaya setiap bulannya sebesar Rp 500.000. Sementara penggasilan dari ojek online hanya cukup untuk beli makan Lana dan bensin.

Sejak pandemi hingga sekarang, kata Eko, orderannya terus menurun. Sehingga pendapatan yang dia terima tidak menentu.

"Dalam dua minggu ini saya dapat orderan rata-rata perhari hanya tiga hingga empat dan itu hanya cukup untuk makan anak saya dan beli bensin," kata Eko di Solo, Jawa Tengah, Jumat (9/6/2023).

Eko mengaku senang Lana bisa masuk sekolah tahun ini. Kepastian itu setelah Kapolresta Solo, Kombes Iwan Saktiadi memberikan bantuan Lana agar bisa sekolah. Kapolresta juga memberikan bantuan peralatan sekolah dan sembako.

Menurut Eko, dirinya tidak sengaja bertemu Kapolresta Solo saat mangkal di Mangkunegaran Solo. Dalam pertemuan itu, kata Eko, Kapolresta Solo menanyakan Lana tidak sekolah dan ikut dengannya.

Baca juga: Ngojek, Pelajar SMA Tewas Dibegal Anak Usia 14 Tahun yang Jadi Penumpangnya

"Puji syukur tanpa sengaja saya bertemu dengan Kapolresta Surakarta Bapak Iwan Saktiadi, sehingga anak saya Lana bisa dibantu masuk sekolah tahun ajaran baru ini," ucap Eko.

Menurut Eko, anaknya Lana tahun ini akan bersekolah di SD Pangudi Luhur Santo Valentinus Surakarta.

"Bapak Kapolresta Surakarta juga memberikan bantuan berupa sepatu, alat tulis, tas, sembako serta jaket ojol," ungkap dia.

Terpisah, Kapolresta Solo Kombes Iwan Saktiadi mengatakan, pertemuan dirinya dengan Eko ketika mencari SIM C. Eko juga menghubungi via Instagram milik Polresta Solo. Eko pun akhirnya bisa mendapat SIM C.

Baca juga: Diduga untuk Beli Makan, Tukang Ojek Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Nekat Maling Pipa Besi Rongsokan

"Suatu saat ada kegiatan saya tidak tahu dia nyamperin sama anaknya. Kita tidak tahu. Terus saya tanya rupanya anaknya Pak Eko Prabowo diajak gojek," katanya.

Iwan mengatakan, dirinya menanyakan kepada Eko alasan anaknya tersebut selalu ikut dan diajak mengojek bersamanya karena tidak sekolah.

"Awal ceritanya gitu. Tidak ada sesuatu yang spesifik," kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Drum Berisi Kerangka Manusia di Aceh Besar Sudah Ada Sejak 2011

Drum Berisi Kerangka Manusia di Aceh Besar Sudah Ada Sejak 2011

Regional
Maumere Alami Inflasi 3,80 Persen, Bensin dan Tiket Pesawat Pemicu Terbesar

Maumere Alami Inflasi 3,80 Persen, Bensin dan Tiket Pesawat Pemicu Terbesar

Regional
Situ Kayu Antap Tangsel Dikuasai Swasta, Pemprov Banten Tempuh Jalur Hukum Terakhir

Situ Kayu Antap Tangsel Dikuasai Swasta, Pemprov Banten Tempuh Jalur Hukum Terakhir

Regional
Ingin Hapus Politik Uang, Calon Kades di Purworejo Berjanji Hibahkan Tanah Bengkok untuk Setiap RT

Ingin Hapus Politik Uang, Calon Kades di Purworejo Berjanji Hibahkan Tanah Bengkok untuk Setiap RT

Regional
Polisi Ungkap Alur Tersebarnya Foto Syur hingga Siswi SMA di NTT Bunuh Diri, Ada Calon Tersangka

Polisi Ungkap Alur Tersebarnya Foto Syur hingga Siswi SMA di NTT Bunuh Diri, Ada Calon Tersangka

Regional
Modus Ajak Nonton Film Porno, Pria di Banyumas Cabuli Anak Kandung

Modus Ajak Nonton Film Porno, Pria di Banyumas Cabuli Anak Kandung

Regional
Warga Bandarharjo Mengeluh TPS Sering 'Overload' dan Bau Busuk, DLH Semarang: Ada Pembuang dari Daerah Lain

Warga Bandarharjo Mengeluh TPS Sering "Overload" dan Bau Busuk, DLH Semarang: Ada Pembuang dari Daerah Lain

Regional
Warga Digigit Komodo di Permukiman Pulau Rinca, BTNK: Murni Kecelakaan

Warga Digigit Komodo di Permukiman Pulau Rinca, BTNK: Murni Kecelakaan

Regional
Polda Bengkulu Ringkus Penjual 24.434 Benur Ilegal

Polda Bengkulu Ringkus Penjual 24.434 Benur Ilegal

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 120 Kali dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Meletus 120 Kali dalam Sehari

Regional
Kepsek SMA di NTT Jadi Tersangka Korupsi Dana Bos, Berstatus Tahanan Rumah

Kepsek SMA di NTT Jadi Tersangka Korupsi Dana Bos, Berstatus Tahanan Rumah

Regional
Kakak Megawati Usul Jokowi Jadi Ketum PDI-P, FX Rudy: Setuju, tapi Kongres yang Menentukan

Kakak Megawati Usul Jokowi Jadi Ketum PDI-P, FX Rudy: Setuju, tapi Kongres yang Menentukan

Regional
Kronologi Kurir Fredy Pratama Ditangkap Saat Ambil 62 Kg Sabu Senilai Rp 850 Juta

Kronologi Kurir Fredy Pratama Ditangkap Saat Ambil 62 Kg Sabu Senilai Rp 850 Juta

Regional
Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen Jadi Tersangka, Pengamat Transportasi Pertanyakan Status Pemilik Truk

Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen Jadi Tersangka, Pengamat Transportasi Pertanyakan Status Pemilik Truk

Regional
Sempat Dimangsa Buaya Selama 2 Jam, Jasad Seorang Penambang Pasir di Nunukan Ditemukan Utuh

Sempat Dimangsa Buaya Selama 2 Jam, Jasad Seorang Penambang Pasir di Nunukan Ditemukan Utuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com