Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Mayat Perempuan Dalam Mobil di Medan, Ada 21 Luka Tusuk, Korban Diduga Istri Muda

Kompas.com - 09/06/2023, 10:20 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Mayat perempuan penuh luka tusuk ditemukan di dalam mobil yang terparkir di pinggir Jalan Kelambir V, Kelurahan Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Rabu (7/6/2023).

Korban diketahui sebagai VH (50), warga Kabupaten langkat, Sumater Utara. Sehari-hari Vonda diketahui berjualan es.

Penemuan mayat tersebut terungkap saat warga curiga dengan ceceran darah yang keluar dari mobil yang berhenti di pinggir jalan.

Salah satu saksi, EL mengaku penasaran dan mengintip dari kaca jendela. Lalu sejumlah warga berinisiatif memecahkan kaca mobil dan menemukan mayat perempuan dewasa.

Baca juga: Mayat Wanita Ditemukan Dalam Mobil di Medan, Warga Lihat Ada Ceceran Darah

Posisi korban berada di kursi mobil avanza warna silver di bagian tengah. Saat dievakuasi, ditemukan 21 luka tusuk dan sayat di tubuh korban.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Unit Reserse dan Kriminal, Polsek Medan Helvetia Iptu Ibrahim Sofi.

"Ada 21 luka tusukan, itu langsung dari autopsi, kebanyakan di perut, pinggang, punggung, ada juga lebam-lebam (di leher)," ujar Ibrahim kepada Kompas.com melalui saluran telepon, Kamis (8/6/2023).

Istri muda seorang mantri

Korban disebut merupakan istri muda dari seorang mantri berinisial S, warga Kelurahan Kebun Lada, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai.

"Itu istri muda Pak S, sedangkan istri tuanya tinggal di Kebun Lada ini," kata Adi, warga di sekitar kediaman mertua FH.

Kepergian FH yang diduga menjadi korban pembunuhan menyisakan duka mendalam sang putri, T (28).

Tifani mengaku tak merasa ada yang janggal, sebelum ibunya ditemukan tewas. Ia mengaku selalu berkomunikasi dengan korban.

"Tak ada firasat buruk sama sekali, karena mami memang biasa komunikasi sama kami, apalagi ia nanya cucu-cucunya," kata dia.

Baca juga: Wanita di Medan yang Tewas Dalam Mobil Alami 21 Luka Tusuk, Polisi Buru Pelakunya

"Karena saya anak tunggal jadi cuma inilah cucunya ada dua orang," terangnya.

Sembari menyeka air matanya, T mengaku sempat ditelepon oleh sang ibu.

Namun, ia tak sempat mengangkat telepon tersebut lantaran sibuk mengurus kedua anaknya yang masih kecil.

Karena panggilan telepon tak diangkat oleh T, FH lantas mengirimkan voice note.

"Ada voice Mimi, ia sebut mana ini cucu-cucu Mimi kok sombong, kira-kira begitulah ucapan di voice terakhir Mimi," ucapnya.

Sekira pukul 14.00 WIB, T mencoba menghubungi sang ibu, namun tidak ada jawaban.

Beberapa saat kemudian, T kembali menghubungi, tapi tetap saja tak ada respons.

Baca juga: Wanita Penjual Es yang Tewas di Dalam Mobil di Medan Korban Pembunuhan

"Sekira pukul 15.00 WIB, telepon ayah nanya, rupanya sama-sama tidak mengetahui, jadi kecurigaan muncul," bebernya.

Tak berselang lama, T mendapat kabar bahwa sandal FH ada di tempat jualan, akan tetapi yang bersangkutan tak ada.

"Anehnya sandal ada, tapi kok orangnya gak ada. Jadi ditanya sama pedagang lainnya juga tidak mengetahui," imbuhnya.

Sekira pukul 18.00 WIB, T mendapat kabar bahwa ibunya ditemukan sudah meninggal dunia.

"Begitu dapat kabar, saya bersama suami langsung ke lokasi tapi di lokasi padat kali. Mobil ibu masih di sana, jenazah ibu juga," sebutnya.

T menuturkan bahwa almarhum ibundanya memang keseharian berjualan es.

Baca juga: Wanita Penjual Es yang Tewas di Dalam Mobil di Medan Korban Pembunuhan

Ia juga mengaku bahwa ibundanya tidak pernah mempunyai masalah dan tetap bersosialisasi karakternya.

"Setahu saya tidak ada masalah ibunda saya. Karena selama ini baik-baik saja," ungkapnya.

Tifani berharap polisi bisa mengungkap pelaku yang tega menghabisi nyawa ibundanya.

"Sejauh ini saya dapat kabar polisi masih olah TKP, kami juga masih menunggu autopsi. Semoga polisi bisa nangkap pelakunya," pungkasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

'Update' Kondisi Pasca-kerusuhan di Pohuwato, Pegawai Setda Berpelukan Meratapi Kantor Mereka Jadi Abu

"Update" Kondisi Pasca-kerusuhan di Pohuwato, Pegawai Setda Berpelukan Meratapi Kantor Mereka Jadi Abu

Regional
Banyak Alat yang Rusak, Damkar Semarang Dapat Rp 1 Miliar Setelah Kebakaran di TPA Jatibarang Tanggap Darurat

Banyak Alat yang Rusak, Damkar Semarang Dapat Rp 1 Miliar Setelah Kebakaran di TPA Jatibarang Tanggap Darurat

Regional
Sudah Lima Hari, Titik Apik di TPA Jatibarang Semarang Masih Belum Padam

Sudah Lima Hari, Titik Apik di TPA Jatibarang Semarang Masih Belum Padam

Regional
Jokowi 'Ground Breaking' Pusat Latihan Timnas Sepak Bola di IKN

Jokowi "Ground Breaking" Pusat Latihan Timnas Sepak Bola di IKN

Regional
TNI AU Gagalkan Penyelundupan Paket Sabu di Bandara Pekanbaru

TNI AU Gagalkan Penyelundupan Paket Sabu di Bandara Pekanbaru

Regional
Hutan Gunung Merbabu di Boyolali Terbakar, Balai Taman Nasional Sebut Api Sudah Berhasil Dipadamkan

Hutan Gunung Merbabu di Boyolali Terbakar, Balai Taman Nasional Sebut Api Sudah Berhasil Dipadamkan

Regional
Jembatan Kiambang Padang Pariaman Ambruk, Arus Lalu Lintas Padang-Bukittinggi Macet

Jembatan Kiambang Padang Pariaman Ambruk, Arus Lalu Lintas Padang-Bukittinggi Macet

Regional
Buntut 3.956 Ijazah Bermasalah, Rektor Undana ke Alumni: Silakan Gugat ke PTUN

Buntut 3.956 Ijazah Bermasalah, Rektor Undana ke Alumni: Silakan Gugat ke PTUN

Regional
Simpatisan Egianus Kogoya Terima Rp 100 Juta untuk Suplai Bahan Makanan, Ditangkap di Asmat

Simpatisan Egianus Kogoya Terima Rp 100 Juta untuk Suplai Bahan Makanan, Ditangkap di Asmat

Regional
228 Warga Binaan Lapas dan Rutan di Jambi Terjangkit TBC

228 Warga Binaan Lapas dan Rutan di Jambi Terjangkit TBC

Regional
Ikuti Arah 'Google Maps', Truk dari Purwodadi Hendak Ambil Pasir di Klaten Terjun ke Sawah

Ikuti Arah "Google Maps", Truk dari Purwodadi Hendak Ambil Pasir di Klaten Terjun ke Sawah

Regional
9 Warga Dievakuasi Usai KKB Lakukan Penembakan dan Pembakaran di Pegunungan Bintang

9 Warga Dievakuasi Usai KKB Lakukan Penembakan dan Pembakaran di Pegunungan Bintang

Regional
2 Laporan Penistaan Agama Panji Gumilang Dicabut, Forum Ulama Tasikmalaya Siap Berdamai

2 Laporan Penistaan Agama Panji Gumilang Dicabut, Forum Ulama Tasikmalaya Siap Berdamai

Regional
Ada Posko Pengaduan Tarif Hotel Jelang MotoGP Mandalika, Pemprov: Mahal Laporkan

Ada Posko Pengaduan Tarif Hotel Jelang MotoGP Mandalika, Pemprov: Mahal Laporkan

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp 396 Juta, Ini Modus yang Dilakukan Kades di Blora

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 396 Juta, Ini Modus yang Dilakukan Kades di Blora

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com