MAMUJU, KOMPAS.com - Sebuah kanal di Jalan Maccirinae, Kelurahan Binanga, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) menjadi sorotan karena dipenuhi sampah organik dan anorganik bak lautan, Kamis (8/6/2023).
Berdasarkan pantauan, air di kanal tersebut cukup keruh dan sulit terlihat karena banyaknya sampah yang mayoritas dari bahan plastik sepanjang 500 meter.
Bau tak sedap juga tercium di kanal ini. Warga pun kerap mengeluh karena sehari-hari menghirup aroma tak sedap tersebut.
Baca juga: Seorang Perempuan Muda di Morowali Ditangkap karena Buang Bayi di Tempat Sampah dan Membakarnya
Penderitaan warga semakin besar karena kanal ini berada di tengah permukiman. Sehingga membuat lingkungan permukiman terlihat sangat kotor.
Salah satu warga bernama Muhammad Affal mengatakan bahwa sampah telah memenuhi kanal selama kurang lebih sekitar 10 tahun. Salah satu penyebabnya adalah warga sekitar tidak memiliki tempat penampungan untuk membuang sampah mereka.
"Kemarin (rencana) mau terus disediakan tempah sampah di sini. Tapi lama-lama tidak ada juga sampai sekarang," kata Afdal saat berada di sekitar area kanal.
Afdal merasa pemerintah kurang memperhatikan kanal di sekitar tempat tinggalnya tersebut. Apalagi, pembersihan di kanal itu hanya terjadi dua tahun sekali. Itu pun hanya dilakukan bertahun-tahun yang lalu.
Tak hanya itu, saat musim hujan, air kanal meluap hingga menyebabkan banir. Akibatnya, sampah yang berada di kanal itu berserakan ke permukiman warga.
"Banjirnya sampai sini (lutut). Sampahnya naik terus banyak sekali juga lumpurnya," kata Afdal.
Lurah Binanga Firman Syah mengaku baru melihat tumpukan sampah yang memenuhi kanal di Jalan Maccirinae ini. Menurut Firman, saat laut mengalami pasang tertinggi, biasanya sampah yang menumpuk ikut aliran air.
Firman juga mengatakan bahwa sampah di kanal itu sebagian dibawa oleh air pasang laut.
"Banyak juga sampah dari hulu. Tapi saat pasang tertinggi itu biasanya bersih lagi," kata Firman kepada Kompas.com.
Firman mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan upaya untuk menyiapkan 200 bak sampah di sekitar perumahan warga melalui program Marasa yang digagas Pemprov Sulbar.
Namun, kata Firman, program tersebut diundur. Sehingga pembangunan tempat sampah untuk warga masih terkendala.
Baca juga: 2024 Diprediksi TPA Penuh, Kendal Gandeng Swasta untuk Mengolah Sampah
"Jadi untuk sementara pembagiannya belum (terlaksana)," ujar Firman.
Firman mengatakan bahwa saat ini dia telah berkoordinasi dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Mamuju serta Dinas Pekerjaan Umum untuk membersihkan kanal tersebut.
"InsyaAllah paling minggu depan kita mulai turun. Karena kalau kelurahan saja yang tangani sepertinya belum mampu ya, jadi butuh memang beberapa stakeholder yang tangani," tandas Firman.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.